MASYARAKAT TASIK, NGELUH PUPUK DAN PAKAN
Kades dengan.mitra babinkamtibmas Foto/Ist
Tasik, – Menghadapi masa pandemi yang berlarut hampir setahun, masyarkat petani di desa Arjasati Tasikmalaya, nampaknya mulai mengeluh, berkaitan dengan pupuk dan pakan ikan yang sulit diperoleh dan harus cash.
Kepala Desa Arjasari kecamatan Leuwisari Luki Yoga Dijaya, M, sebagai pejabat baru,
membuat perubahan baru di lingkungan yang terdapat di desa yang berpenduduk sekitar 6000 an.
Ia mengungkapkan, melihat kultur desa Arjasari yang notabene adalah pertanian dan perikanan.sehingga Kepala desa Yoga mempunyai gagasan untuk mengaktifkan BUMdes, katanya kepada wartawan di kantornya, Rabu (1/8).
Ia siap mengelola pupuk dan pakan ikan untuk disalurkan ke masyarakat yang membutuhkan dan pembayaran, bisa dibayar setelah panen, katanya menjawab jurnalis yang mengkomfirmasikan kepada desa.
Dalam perencanaan, katanya, ” Saya akan berdampingan dengan penyuluh pertanian untuk mensosialisasikan ke masyarakat petani, dengan program2 yang sudah ada, seperti Kartu Tani untuk pupuk yang langsung ke BRI di desa..
Oleh sebab itu, selama ini kendala dari petani adalah pupuk, yang punya Kartu Tani sudah mendapatkan pupuk dari distributor. dan makanya,
” Saya berniat untuk mempermudah masyarakat.petani, bagaimana pun adanya BUMDES yang akan mengelola pupuk itu, ” kata Kades gembira.
Setelah menjabat sebagai KADES BARU, Yoga nampaknya, ber-Pola kerja yang harus, diterapkan di desa Arjasari, yaitu perubahan yang tadinya staf masuk kerja jam 8’30 sampai dan ada yang masuk jam 09.00
Oleh sebab, ” Saya memberi contoh masuk kerja dan sudah ada di desa jam 7.30. kita sebagai pelayan masyarakat INGINKAN sinergis bersama perangkat dan masyara -kat.
Makanya, diharuskan, dan jam jam 07.30 sudah masuk kerja semuanya, dan takutnya masyarakat yang membutuhkan sesuatu, seperti membikin surat atau apapun bisa dilayani dan difasilitasi dengan baik dan benar.
Saya merencanakan untuk memproduksi padi sendiri, dikomsumsikan dan digunakan warga sendiri. bukan mendapat beras pasokan dari luar karena kualitas beras dari desa Arjasari tidak kalah bagusnya dengan beras dari luar, ” tutur Yoga serius.
Oleh sebab itu, desa Arjasari menggandeng CV yang ada di daerah Antasari yang legalitasnya sudah jelas perizinannya kenapa tidak pakai CV itu karena sudah ada perjanjian untuk pemberdayaan masyarakat petani di desa Arjasari yang banyak penggilingan padi.
UMKM TIDAK TEPAT SASARAN
” Saya.berkomitmen untuk bergiliran pendistribusian ke masyarakat kami yang sangat mengharapkan pemerintahan di daerah, provinsi maupun pusat, memper hatikan setiap desa yang terdampak PPKM. Banyak keluhan dari masyarakat seperti program UMKM, BPUM yang tidak tepat sasaran, ” jelas Yoga..
Seperti hal, katanya mencontohkan yang punya warung dan tempat usaha mereka mendapatkan.kebanyakan yang dapat adalah yang menengah keatas.
Itu nampaknya kurang tepat sasaran.jadi maunya klas menengah ke bawah yang mendapatkan UMKM, BPUM dan.lain sebagainya, kata Kades serius.
Makanya saya bersama pendamping PKT, BPMT dan pendamping desa ingin turun secara langsung ke lapangan ke setiap ke RT an untuk menganalisa mana saja masyarakat petani yang harus diberi bantuan.
Saya ingin tepat sasaran. sekarang ini kan bantuan terbatas masih banyak yang belum mendapatkan, demikian penjelasan Kades Yoga sambil, membentang membaca koran ibukota. ( Risto)