LAPANGAN SEPAK BOLA, DIBERSIHKAN OLEH EMAK EMAK DI TASIKMALAYA
Masyarakat benahi lapangan bola kaki. Foto/Ist.
Tasik – Lapangan sepak bola yang terdapat di desa Purwarahayu, ditata dan dibersihkan oleh warga dan emak emak beramai ramai secara gotong royong (Goro).
” Kelompok emak emak, yang ikut nyimbrung menata lapangan sepak bola, terpanggil goro untuk pemuda dan remaja desa yang berbakat. Mereka membersihkan lapangan agar bermanfaat untuk pelatihan bola sepak bagi warga desa, ” ujar Kades Dedek Ejen kepada wartawan di lokasi, Jumat (14/1)
Penataan lapangan sepak bola oleh warga desa Purwarahayu, kecamatan Taraju, kabupaten Tasikmalaya sebagai
kepedulian warga, meski era moderen tetapi masih banyak masyarakat yang berjiwa sosial, seperti contoh desa Purwarahayu kecamatan Taraju.
Sebagai orang sosial, manusia saling membutuhkan, satu sama lain untuk berinteraksi tolong menolong dan bahu membahu.
Pekerjaan yang berat sama dipikul dan ringan sama dijinjiang akan menjadi ringan dan mudah jika dilakukan dengan gotong royong.
Masyarakat disini, meski di era modern tradisi gotong-royong (Goro) masih dipelihara oleh masyarakat desa Purwarahayu kecamatan Taraju, Kabupaten Tasikmalaya.
Kebersamaan itu terlihat saat wartawan media ini, bergabung dan warga kompak bersih bersih lapangan bola sepak yang sudah panjang rerumputannya.
Masyarakat membersikan rumput ilalang dan sampah sampah yang berserakan di lapang dan tanah yang agak tinggi diratakan.
Kepala dusun Ades Zhufal mengata kan gotong royong (Goro) ini sudah dilaksanakan sejak zaman dahulu, sampai saat ini masih dilaksanakan dan belum hilang di desa kami, katanya.
“Masyarkat Purwarahayu sangat kental dan antusias Goro ini. Hal ini terbukti baik kaum ibu – ibu, anak – anak, pemuda dan remaja serta bapak -bapak ikut serta membantu, ” ungkapnya.
“Alhamdulilah pekerjaan ini tidak pernah berhenti, berjalan terus setiap hari bergiliran, ” tambahnya.
Ia juga menuturkan jika mengandalkan tenaga kerja dari luar harus bayar berapa dan uang yang harus dibayar darimana dan dikeluarkan, tentu terbatas. Goro agar cepat selesaikan lapangan sepak bola supaya bisa dipakai katanya.
Alhamdulilah Tokoh tokoh Purawa juga ikut andil dalam kegiatan gotong royong ini. Kepala desa Dede Ejen menuturkan rasa terima kasih dan sangat bangga kepada seluruh masyarakatnya serta dukungan oleh tokoh tokoh yang ikut menata lapangan bola sepak ini.
” Desa kami dengan kehidupan masyarakat pedesaan yang masih terbatas di bidang ekonomi, memang seharusnya bersama sama saling bahu membahu di bidang sosial sebab warga yang tinggal di desa masih memiliki rasa solidaritas dan kekeluargaan yang cukup tinggi dan kental, demikian penjelasan Dede Ejen. ( Andi).