Pewartanasional.com

Ramadhan 1446 H

PERANTAU USA RAMAIKAN SHOLAT PERDANA DI MESJID DARUL MUTTAQIEN SULIT AIR  

Hari ini Jum’at, 18 Februari 2022, adalah hari yg berbahagia bagi masyarakat Sulit Air.

 

Sulit Air, (Pewarta) – Perantau dan warga ” Urang Sulit Air ” ( USA), meramaikan sholat perdana di

Mesjid Darul Muttaqien (MDM) yang berdekatan dengan Lapangan sepak bola Koto Tuo kenegarian Sulit Air kecamatan X Koto Diatas kabupaten Solok.

 

 

MDM Sulit Air yang dibangun oleh warga dan.perantau pada tahun 1965, sekitar 57 tahun yang lalu, kini sudah menjadi mesjid yang indah, dan diselenggarakan sholat perdana hari Jumat (18/2)

 

Sholat perdana dalam rangkaian suatu upacara yang sangat meriah dengan khutbah Jum’at perdana oleh UFO dari kota Pekan Baru.

 

” Ada juga yang menyebut MDM dibangun tahun 1967, tahun 1965 itu baru kumpul kumpul duit untuk, ” ungkap peserta sholat.

 

Semoga ada tim peneliti, membuat kenangan tentang Sejarah MDM. MDM tsb sudah dibongkar 2 tahun yang lalu untuk di atasnya dibangun Mesjid Darul Muttaqien (MDM) yang megah dan anggun.

 

Areanyapun bertambah dengan tanah hibah atau waqaf para pemiliknya yang santun untuk kemegahan MDM. Mesjid inilah yang dikunjungi oleh warga USA, berdatangan dari berbagai kota perantauan untuk ikut memeriah kannya.

 

Selamat!

 

 

 

 

Berbeda dengan tradisi tradisi masa lalu, yang membangun surau atau mesjid, adalah orang berduit atau seorang ulama yg disegani dengan bantuan murid muridnya.

 

MDM kini dibangun bukan hanya oleh masyarakat Kototuo tapi benar2 oleh segenap potensi masyarakat USA. Ribuan warga SA telah berikan sumbangan bagi pembangunan MDM versi baru ini.

 

Malah ada yang menyumbang itu banyak yang sudah almarhum atau almarhumah, yang diberikan oleh anak atau keluarganya.

 

” Saya suka senyum senyum membaca nama nama para almarhum penyumbang, karena banyak yang saya kenal. Semoga mereka menikmati kiriman para keluarganya dan dengan kuasa Allah dapat melihat MDM yang baru, yang mereka ikut mengumbang pembangunannya, ” ungkap peserta sholat jumat.

 

Ini merupakan fenomena baru ber-fastabiqul khairat ala Sulit Air (SA). Mengumpulkan sumbangan juga tak perlu mendatangi masyarakat di perantauan, juga melalui medsos dan sumbangan pun mengalir.

 

” Saya ingat Pengurus MDM yang dulu gigih mengurus dan kumpul kan sumbangan dari masyarakat, seperti Sy. Dt. Rajo Alam, Hayat Dt. Majo Bosa, H. Burhan Gani, Baharuddin Sutan Malako dsbnya, ” ujar .

 

MDM itu dulu adalah surau dan bernama Surau Balai balai. Disebut demikian, di situlah dulu balai balai (balerong atau balairung sari) pertama milik nagori sebelum pindah ke Balai Lamo Kotogodang dan pasar (balai) pindah dari Kotogodang ke Kototuo yang sekarang ini.

 

Surau sudah ada di Minangkabau sebelum Islam datang. Anak2 lelaki sebelum beristeri dulu tidur di surau. Di surau mereka belajar adat dan pencak silat untuk pemantapan kerohanian dan pertahanan

jasmani bila menghadapi musuh.

 

Stelah Islam menjadi panutan orang Minang, surau jadi tempat anak anak mengaji dan belajar agama Islam. Lelaki tua dan sudah uzur juga dulu menginap di surau.

 

 

 

 

 

 

 

ULAMA DI 1908

 

Ayah saya HM Salim Amany seorang ulama yang lahir pada tahun 1908, di tahun 1987 bercerita kepada saya tentang sejumlah surau di Sulit Air dan pembangun nya (dimuat dalam majalah Gema PSA ) sbb:

 

1. SURAU BALAI-2 di Kototuo dibangun oleh Khatib Nak Umar (ayahanda Nurbaiti Kototuo) dan inilah yang kemudian dibangun menjadi Mesjid Darul Muttaqien;

 

2 . SURAU TOBIENG Silungkang dibangun oleh H. Zakariah ( ayahanda Syamsuddin Zakariah Dt. Tunaro tokoh terkenal);

 

3. SURAU NUNANG Kotogodang, dipimpin oleh HM Salih populer sebagaig Ongku Oji Salieh (ayahanda A. Karim Salih, Ketum DPP IPPSA pertama);

 

4. SURAU PASIE di Lubuok Siami, dipimpin oleh Haji Nurdin (kakek Yuhasril Bahar GM);

 

5. SURAU BARU, samping Mesjid Ra dipimpin oleh Haji Yahya (kakeknya Ridwan Nurdin);

 

6. SURAU MERAB, karena terletak di depan mihrab Mesjid Raya, kemudian ganti nama menjadi SURAU DELIMA, dipimpin oleh Lebai Nurut (pak tuo alm Dr Misbah Jalins);

 

7, SURAU LONGKAN, terletak di depan Luak Apar , dibangun

LEAVE A RESPONSE

Your email address will not be published. Required fields are marked *