Jakarta, Pewartanasional.com | Terkaget kaget dan menjadi perhatian perantau Orang Minang di Jakarta, dimana sebuah perkumpulan organisasi paguyuban minang terbesar dan terkuat bertikai sejak 2021 silam, sehingga berlanjut ke sidang sidang di PTUN, di Pengadilan Negeri dan akan berakhir di Mahkamah Agung, namun akhirnya semua Badai Yang Menerpa perkumpulan Sulit Air Sepakat (SAS), pasti akan berlalu,. Hal itu diungkapkan oleh sesepuh dan tokoh Senior SAS dan alumni Ikatan Pemuda Pelajar Sulit Air (IPPSA) Bapak H Dasril Basir (75) yang pernah menjadi mengurus DPP SAS di zaman kepemimpinan alm Bapak H Nur Aksar dan H Rainal Rais.
“SAS dulu dan sekarang sangat berbeda. Dimana seseorang yang bersedia dan mau duduk di kepengurusan SAS, harus dikaderkan terlebih dahulu dari organisasi IPPSA sebab di organisasi pemuda – pelajar mereka dibekali pendidikan, bukan hanya formal saja tetapi juga Informal non formal. Seduai pituah “Alua Jo Patuik” sebab seseorang duduk di sebuah perkumpulan seperti SAS, bukan Patuik jo Alua”, ungkap pengusaha sukses tersebut sambil bernostalgia.
Beliau juga mengungkapkan masa alm Ketua Umum DPP SAS H. Nur Aksar, untuk mengurus para perantau Sulit Air hingga sampai jatuh melarat serta banyak menjual assetnya untuk kemajuan organisasi SAS.
” Begitu juga masa kepempimpinan alm H Rainal Rais untuk mengurus perantau SAS sampai sampai terjual asset ini dan itu sehingga PT. RORA di Pulo Kambing – Pulo Gadung pun harus gulung tikar. Itulah ciri ciri pemimpin yang sukses dilandasi pameo, ” Di – KAKOK KARAJO URANG, di- MAKAN NASI AWAK, Upek Jo Caci Jalan Juo, Puji Puji Jauah sekali,. Artinya salah SANGENEK dicaci maki untuk itu harus siap menerimanya, agar bisa sukses dikemudian hari dalam berbagai bidang nantinya.
Hal serupa juga disampaikan dan dialami oleh Drs Risman Thomas, Map, MM. Mantan Ketua IPPSA dan Pengurus DPC SAS Solok di tahun 1979. Sekolah bahasa Inggris ADITYAWARMAN ENGLISH SCHOOL yang dikelolanya di VI Suku, tempat berkumpulnya Pemuda dan Pemudi pelajar Sulit Air Learning by doing dan rapat rapat pengurus DPC SAS Solok.
Pemuda dan pemudi yang SLTP berlanjut ke SMA Negeri, STM, dan SMEA di kota Solok tersebut pernah menjadi pengurus IPPSA dan juga membantu DPC SAS Solok.
Hal hal yang dijelaskan oleh H Dasril senior IPPSA juga dialami oleh Risto, sampai Ia pernah menangis selaku ketua IPPSA atas penekanan oleh sesepuh orang tua bapak dan ibu terkenal di masa itu hingga sekolah yang dikelolanya berantakan, ” ungkap Risto pendiri SMEA Kosgoro dan pernah jadi pengurus KNPI Solok diketuai oleh Drs H Djufri mantan Walikota Bukittinggi kepada Media dalam kenangannya.
Saat ini Perseteruan di perkumpulan DPP SAS sejak 2021 lalu di PTUN menunggu hasil Kasasi di Mahkamah Agung dan disisi lain saat ini tengah berlangsung pula gugatan senilai sebelas milyar ( 11.000.000.000) di sidang Perdata Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Dimana Penggugat Ketua Umum DPP SAS masa kepengurusan Periode 2017-2021 telah berakhir namun tidak mau melaksanakan MUBES SAS sebab alasan Pandemi Covid-19 dan menunda nunda dengan mengundur hingga tahun 2022.
Namun, sebahagian besar DPC SAS tidak setuju Mubes SAS diundur, sebab sesuai AD/ART, Mubes SAS harus tetap dilaksanakan sesuai jadwal. Apalagi hal tersebut sesuai kesepakatan ketika pertemuan rapat bersama ketua dewan pembina dan dewan kehormatan di tempat Ketua Dewan Pembina DPP SAS Bapak DR H Oesman Sapta Odang dan dihadiri dewan pembina lainnya Prof Dr H Yurnalis Uddin, Drs Zakrasyi Nurdin SH ( ketua dewan kehormatan ),.
Namun Kesepakatan itu nampaknya dilanggar oleh Pengurus DPP SAS masa bakti 2017-2021 sehingga tejadi pro kontra yang hebat, dan puncak nya kelompok yang kontra membentuk panitia Mubes SAS atas dukungan Dewan Pembina dan Dewan Kehormatan dengan sepertu Steering Committee (SC) dan Organizing Committee ( OC).