Panen Semangka di lahan tidur. Foto/Ist.
PENDAPATAN WARGA, BISA DARI LAHAN TIDUR DI SULIT AIR
S Air, ( Media) – Kepedulian perantau nagari Sulit Air, supaya pendapatan warga, bertambah, mereka bersama sama menggerakkan lahan tidur agar menjadi produktif di nagari Sulit Air Solok Sumatera Barat.
.
“Rasa cinta ke nagari sulit air dan keluarga serta sanak familinya yang bermukim di kampung halaman sangat kental dan untuk menambah pendapatan warga yang di kampung, maka diinisiator oleh Yurnalis, memanfaatkan lahan tidur agar dihijaukan, ” kata Hendrizon kepada media di Jakarta, Kamis (7/5)
Penghijauan, ya sekaligus menghidup kan lahan tidur / lahan non produktif agar produktif dengan cara membagi kan tanaman bibit buah berupa bibit alpukat – durian – mangga – mangis – jambu kristal dan bibit ikan.
Semenjak berdirinya gerakan bibit “Amal Jariah” pada akhir tahun 2020 sudah banyak bibit dibagikan secara GRATIS kepada warga dan petani tradisional di nagari Sulit Air.
Menurut Hendrizon, aktivis pemuda di nagari Sulit Air, kini keberhasilan penghijauan terlihat dan menjadi buah bibir di berbagai nagari perantauan sebab sosial kemasyarakatannya sangat tinggi.
” Terpatri di anak nagari yang, merantau cinta ke kampung halaman Sulit Air sejak dulunya, ” ungkap Datuk Monti di Sungai Lilin, kabupaten Musi Banyu Asin Sumatera Selatan.
Dengan dicanangkan penghijauan, kata Hendrizon sudah ribuan jumlah bibit yang diberikan kepada warga masyarakat yang bermukim di 13 wilayah jorong nagari Sulit Air dan ke nagari tetangga seperti ke Tanjung Balik.
Gerakan penghijauan tersebut, warga perantau tampaknya yang berada di seratus satu DPC SAS maupun di luar negari, mulai turun tangan mendukung untuk menghijaukan nagari Sulit Air.
Nagari Sulit Air sebuah desa atau setingkat kelurahan di kota besar seperti Jakarta, negari yang terdapat di wilayah kecamatan X Koto Diatas kabupaten solok, Sumbar, tampaknya bukan memperoleh air yang sulit.
Lima sifat air yang terpatri oleh warga masa dulunya tetapi hari ini Generasi sekarang, maupun yang sepuh sudah lupa sebab terlindas oleh kemajuan zaman dan globalisasi.
Dengan adanya bantuan berupa biji bibit bibit buah seperti Alpukat, yang disemai di wilayah nagari kemudian dibagikan ke warga masyarakat yang membibitkannya tanpa dipungut sebagai ganti penyemaiannya.
Pendanaan untuk bibit buah buahan berasal dari berbagai donasi dari perantauan, seperti sumbangan dari CEO Yarsi Profesor Dr H Yurnalis Uddin, MA, dan perantau SAS lainnya sebagai penyumbang yang abadi.
Penghijauan melalui bibit buah buahan yang diinisiator oleh H Yurnalis Nazaruddin, perantau SAS dari Prabumulih Bengkulu, tampaknya menjadi lirikan oleh instansi terkait Pemda Sumbar khususnya dan dari perantau sulit air umumnya.
Dukungan dari berbagai perantau lewat donasinya tengah tahun 2021 terbentuklah koperasi dengan nama HORSA (Holtikultura Sulit Air ) berganti nama dari gerakan bibit Amal jariah ketika itu diketuai oleh HENDRIZON PERMATO SINARO.
Kemudian dapat pinjaman lahan untuk pembibitan dari tanah keluarga Hermanto berlokasi di wilayah dusun tompok jorong Talago Laweh Sulit Air untuk dijadikan sarana pembibitan dan perkebunan percontohan.PEDULI
Lahan seluas 2 hektar, menunggu kepedulian perantau untuk mengem bangkan lebih lanjut yang sudah dirintis oleh Yurnalis. Sekarang sudah bertumbuhan berbagai hibit buah buahan, seperti bibit durian dongkelan dan bibit manggis serta mangga dan lain sebagainya, ujar Yurnalis Happy.
Dengan adanya perkebunan percontohan, Profesor Jurnalis Uddin menyarankan agar kita membentuk wadah ini berbadan hukum dari hasil musyawarah bersama terbentuklah koperasi koperasi HORSA dengan ketua H Yurnalis Nazarudin dan dewan penasehat Profesor H Jurnalis Uddin Chief Organization Excecutif ( CEO) Yarsi
Alhamdulillah Pemerintah Nagari Sulit Air dan dinas Badan Penyuluhan Pertanian (BPP) X Koto Diatas sangat merespon baik kegiatan HORSA maupun Pemda yang ada di kabupaten dan tingkat provinsi di Padang.
Dinas pertanian kabupaten solok datang meninjau lahan perkebunan HORSA di Talago Laweh Sulit Air, baru baru ini.
Pejabat terkait memberi aplus dan kagum dengan ide perantau yang mencanangkan penghijauan untuk nagari Sulit Air di wilayah kecamatan X Koto Diatas kabupaten Solok.
Mereka sangat mendukung penghijauan melalui pembibitan untuk mengembangkan ekonomi warga ke depan lewat buah buahan. Inisiator oleh perantau dari Prabumulih itu, didukung seratus persen oleh dinas terkait.
Dinas pertanian melalui pengurus HORSA siap memberikan bantuan bibit dan yang diperlukan untuk mengembangkan dan menghijaukan lahan tidur dengan mengajukan permohonan kepada Bupati Solok yang getol mengunjungi warganya.
Menurut BPP, petugas pertanian akan turun ke lokasi perkebunan HORSA jika diperlukan akan mengontrol tanaman yang tumbuh di lahan perkebunan Horsa tersebut.
Pengurus Horsa, kata Hendrizon sudah berulang kali mencoba menanam bibit semangka di lahan yang masih luang / diselah selah batang bibit durian untuk tanaman tumpang sari dan rencana juga bibit Melon.
Alhamdulillah berhasil tumbuh dengan baik bibit biji semangka di lokasi lahan tersebut buah besar besar dengan berat 5 hingga 12 kg setelah layak dipanen. Insya Allah berapa hari ke depan lahan bekas panen semangka kemaren, akan dicoba dan ditanami bibit belo ungkap Hendrizon aktivis pemuda yang gigih di Sulit Air.
Dengan tumpang sari, menanam bibit akan lebih baik tumbuh dan hasilnya yang berasal dari bibit biji semangka. Ia mengharapkan tanaman bibit durian yang tumbuh di lahan perkebu nan HORSA sejumlah 200 batang kondisi cukup baik saat ini.
Bibit durian hampir 3 – 4 tahun umurnya dalam kondisi juga cukup baik. Untuk meningkatkan hasil dari pendapatan warga, maka ditanam, tanaman tumpang sari.
Selain biji buah semangka juga ada bibit nanas Prabumulih dari Sumatera Selatan dan bibit nanas madu Halaban dari Payakumbuh Sumatera Barat. Diperkirakan tidak lama lagi bibit nanas madu tersebut mulai berbuah.
Nanas dari bibit Prabumulih yang sudah dipanen perdana karena bibit nanas Prabumulih tahap penanaman lebih awal dari penanaman nanas madu tersebut, demikian keterangan Hendrizon Permato Sinaro pengawas koperasi HORSA di Sulit Air.
Di akhir keterangan, kata Hendrizon, HORSA mengajak seluruh Pemangku Adat wilayah nagari Sulit Air khususnya agar ikut mengarahkan kaum anak kemanakan untuk menga ram lahan yang tidak produktif agar bisa produktif untuk di tamanam bibit buah buah.
lahan tidur dapat ditanami bibit bitu yang telah disediakan oleh Bupati Solok dengan catatan harus ada lubang tanam yang disediakan terlebih dahulu.
Hal ini hasil koordinasi yang disampaikan oleh dinas BPP kecamatan X Koto Diatas dan dinas Pertanian Kabupaten Solok kepada pengurus HORSA yang diwakili oleh Hendrizon selaku ketua Forum Peduli Nagari Sulit Air (FPN SA).
Ketua FPN SA Hendrizon sekaligus koordinator pengawas di HORSA ber harap agar pesan instansi terkait bisa disosialisasikan kepada masyarakat Sulit Air saat kunjungan dinas pertanian ke lahan perkebunan Horsa baru baru ini. (Tim)