Caleg peserta Pembekalan Pemilu foto/Ist.
CALEG DPR RI DAN DPRD PUAS IKUTI PEMBEKALAN PEMILU 2024
Bogor, (Media) – Sebanyak 40 caleg anggota DPR RI dan DPRD yang datang dari berbagai provinsi, kabupaten dan kota di pulau Jawa, Sumatera dan Sulteng, merasa puas mengikuti Pembekalan Pemilu 2024.
Pembekalan para caleg berlangsung selama tiga hari, dilaksanakan oleh tim pemenangan pemilu legislatif kolaborasi partai UMMAT dengan tokoh tokoh masyarakat di villa Macenning Bogor, mulai Jumat hingga berakhir Minggu sore (4-6/8)
“Kepuasan peserta diberikan oleh pakar Agama, ekonomi, politik, KPU, dan Petinggi Parpol Ummat, yang sangat berkesan dan menimbul kan bahwa peserta caleg, tampaknya tidak lagi memikirkan kalah – menang di dapilnya tetapi bagaimana menyelamatkan agama Allah, ” ungkap KH Cholil selaku Majelis Syuro Partai Ummat.
Menurut Cholil, berbagai fenomena diduga yang bergelar ustad disebut ustad amplop sama dengan, ” Ngamen” cenderung ke Munafikun dan tidak lagi berdakwah untuk kepentingan UMMAT yang sudah porak poranda oleh ulah pimpinan transaksional. Penyelenggaraan kepemerintahan tidak lagi berlandaskan kepada sistem Pancasila dan UUD 1945.
Oleh sebab itu, Ummat Islam wajib berpolitik sebagai yang dilaksanakan oleh Nabi Muhammad SAW yang getol menghidupkan Aqidah Ideologi pada masanya, melalui jihat untuk kemenangan ummat Islam saat itu bagaimana dengan kita sebagai satu aqidah dan iman diam atau bertahan di masa mendatang.
Diakhir ceramahnya KH Cholil, menyarankan kepada penyelenggara Pembekalan Caleg, memahami sejarah, yang dikuasai oleh Hisbul Syaiton, dipatahkan oleh front Hizzbullah yang dipimpin oleh Nabi Muhammad SAW, kini kita harus ikuti jejak perjuangannya dan menjadikan HIZBULLAH MASA KINI, ungkapnya demi masa depan anak, cucu dan cicit kita.
Sementaraa, mantan Menteri Pertanian dan wakil majelis Syuro Partai UMMAT DR.MS.Ka’ban yang memotivasi peserta pembekalan caleg dengan lantang mengajak sudah saatnya kita kembali ke UUD 1945 dan Pancasila, sebab dilumpuhkan sistem administrasi negara oleh munafikun sehingga merusak berbagai sendi negara dan kehidupan masyarakat banyak.
Caleg DPR RI Dapil III Sumatera Utara itu mengungkapkan bahwa Majeli Syuro Partai UMMAT, Profesor Amin Raia sangat konsen dengan Alqur’an dan Hadis. Dinyatakan dalam berbagai hadis dan undang undang negara untuk menjadi caleg dengan ” Suap dan Sogok” itu sangat dibenci oleh Yang Maha Kuasa.
MS Kaban mengimbau caleg DPR RI / DPRD harus komitmen kebangsaan salah satu untuk menghindari Sogok – Menyogok di tengah UMMAT, katanya, mari kita boomingkan Pilih Ummat, Pilih Anies, Pilih Anies pilih Ummat yang disambut sorak riuh oleh peserta pembekalan meriuh di ruang pembekalan para caleg.
SEKILAS ORBA
Profesor DR R Siti Zuhro yang memberi pembekalan sangat berkesan dan menakjubkan menguraikan sekilas peristiwa masa lalu tentang orde baru (1998) tumbang, Indonesia bersepakat menetapkan sistem demokrasi menjadi ikon baru. Harapan sangat besar terhadap sistem ini yang dipercaya akan membawa indonesia menjadi negara maju, adil dan makmur.
Tetapi kenyataannya bertentangan dengan harapan tersebut yang marak justru skandal korupsi di berbagai lembaga eksekutif, legislatif yudikatif. KKN terjadi di tingkat nasional dan lokal. Perilaku destruktif menjadi jadi membuat nilai nilai etika dan moral masyarakat menurun.
Pemimpin dituntut untuk mampu membawa kemajuan dan membawa indonesia lebih berkemajuan, mampu menentukan perilaku perilaku pokok sesuai dengan praktek pemerintahan yang demokratis, amanah, fathonah, sidiq tabligh dan transformatif.
Pemilu demokratis ditopang oleh penegakkan hukum agar hasilnya berkualitas, bukan pemilu destortif yang berpotensi menimbulkan anarki, tirani, feodalisme dan menguntungkan oligarki politik dan oligarki ekonomi.
Menutut Siti, dalam kehidupan demokratis yang sudah mapan sistem lebih berpengaruh daripada pemimpin. Karena demokrasi mengajarkan pemimpin bekerja dalam sisten.
Dalam konteks Indonesia, membangun sistem sangatlah penting, namun, realitanya peran pemimpin relatif kebih dominan dan atau menentukan karena itu diperlukan keberpihakan pemimpin dangan membangun demokrasi/pemilu yang berkuakitas.
Indonesia membutuhkan kepemimpnan transformatif bukan transaksional. Pemimpin transaksional cenderung mengambil keputusan untung rugi, ujar profesor Siti serius.
Pemimpin transformatif cenderung berorientasi pada perubahan demi tercapainya tujuan, sejauh mungkin melibatkan pengikutnya. Mereka memanfaatkan soft power dengan memberi contoh, memotivasi pengikut agar demokratis idealisme dalam upaya mencapai tujuan.
Diakhir presentasnya Siti Zuhro, mengungkapkan ” Karakter penting dari sosok pemimpin ideal adalah memenuhu syarat sebagai Strong Leader with strong leadership. Strong leader yang dicirikan oleh karakter dan komitmennya yang kuat sebagai seorang pemimpin strong leadership yang dicirikan dengan sistem perencanaan dan pelaksanaan serta sistem pengawasan dan pelaksanaan hukuman/ penalti yang baik.