Day: April 23, 2024
*KETUM PROPAS: KADO ULANG TAHUN TITIEK, SOEHARTO SEBAGAI IBU NEGARA ATAS KEMENANGAN PRABOWO GIBRAN*
Titiek Soeharto dengan ketua umum Pro pas. Foto /Ist. *KETUM PROPAS: KADO ULANG TAHUN TITIEK, SOEHARTO SEBAGAI IBU NEGARA ATAS KEMENANGAN PRABOWO GIBRAN* Jakarta, Media – Mantan ketua DPD Partai Berkarya Jakarta Pusat Adi Pranata Surya, kini Ketua Umum DPP Pro Prabowo Subianto bahwa Propas, mengungkapkan lirikannya terhadap Titiek Soeharto agaknya layak menjadi ibu negara, mendampingi Prabowo Subianto Presiden RI-VIII. Adi yang kini Ketua Umum DPP Pro-Prabowo Subianto (Propas) mengatakan dalam rilisnya kepada media nasional di Jakarta, Kamis (22/4) Titiek Soeharto mendapat kado ulang tahun yang baru beberapa hari berulang tahun,layak menjadi ibu negara mendampingi Prabowo Subianto yang kini menunggu pelantikan sebagai Presiden RI VIII, masa bakti periode 2024-2029, ujar ketua Propas itu yakin. Menurutnya, hampir 26 tahun lamanya Ibu Titiek Soeharto tidak tampil dan mengudara, akhirnya akan kembali menginjakan kaki ke Istana Negara Republik Indonesia. ” Saya sangat senang sekali atas terpilihnya Prabowo Gibran menjadi Presiden dan wakil Presiden Republik Indonesia 2024-2029, ” ujarnya gembira.. “Ibu Titiek Soeharto, anak Idiologi alm Presiden II itu, nampaknya mengembalikan kejayaan masa – masa kejayaan Presiden Soeharto sebagai bapak Pembangun Indonesia, agar rakyat Indonesia tdk ada lagi yg kelaparan, ” ujar Adi PS. Kita tahu bahwa Pak Soeharto pernah berjaya mensejahterakan bangsa Indonesia lewat swasembada pangan pada era tahun 1984. Program dan kebijakan yang diberlakukan pada pemerintah Presiden Soeharto tersebut berhasil membawa Indonesia mencapai swasembada pangan pada tahun 1984. Indonesia selanjutnya mampu menjadi negara pengekspor pangan setelah sebelumnya mengandalkan impor. “Atas keberhasilan Indonesia menjadi negara swasembada pangan dan pada tahun 1985 Presiden Soeharto diundang Direktur Jendral Food an Agriculture organizatiom ( FAO ) Edwar Sacuma untuk hadir dalam Forum Dunia pada tanggal 14 November 1985 di Roma, Italia,” urai Adi PS. Pada agenda yang sama di Roma, Italia Presiden Soeharto atas nama Rakyat Indonesia menyerahkan bantuan berupa 100.000 ton padi kepada korban kelaparan di sejumlah negara Afrika. Bantuan tersebut merupakan sumbangan dari kaum Petani Indonesia sekaligus menegaskan bahwa negara -negara yang sedang membangun dapat meningkatkan kemampuan sendiri, kata Adi Pranata Surya menutup. Rian
Read MoreKapolresta Bandung Resmikan dan Serahkan Kunci Rumah Yang Di Rehab Oleh Kapolsek
Bandung || pewartanasional.com ||> Cicalengka . Kapolsek Cicalengka meresmikan dan menyerahkan Kunci Rumah Sdr Tatang Clening Servis Polsek Cicalengka yang selesai di Renovasi oleh Polsek Cicalengka yang beralamat di Kp Bolang Rt 01/10 Desa Narawita Kecamaran Cicalengka. Selasa. 23/4/2024. Peresmian dan penyerahan Kunci Rumah langsung oleh Kapolresta Bandung Kombes DR Kusworo SH. S. I. K.MH. Dalam sambutannya beliau mengapresiasi akan program Polsek Cicalengka yang begitu baik dengan motonya Sadewa Lumpat ( Sambang Desa dan Warga Lumampah Mawa manfaat) begitu kata Kapolsek Cicalengka Kompol Deni Rusnandar SH. MH. Hadir juga pada acara tersebut Camat Cicalengka C<cu Hidayat SH. MM. Kades Narawita Holidin SPd. Para kanit dan para personil polsek serta dari satpol pp juga pokdar polsek Cicalengka. Rumah pak Tatang ini sebelum di Renovasi sangat mengkhawatirkan sekali apa bila hujan sudah tentu bocor apalagi dindingnya yang dari anyaman bambu serta lantai nya dari papan yang udah lapuk. Beliau bersyukur sekali bisa menerima bantuan dari polsek yang dimana Tatang ini juga selakuCleaning Servis l di polsek Cicalengka lk 24 tahun . Bpk Tatang sangat terharu dan ber terima kasih kepada Kapolresta dan Kapolsek atas bantusn yang dia terima, dan syukur terhadap Tuhan yang terus di ucapkan .. Semoga apa yang di berikan untuk saya ini bermanfaat . Dan jadi Amal sholeh serta di balas oleh Allah SWT. Dan di lipat gandakan pahalanya . Ungkapnya. ( adbun)
Read MorePolresta Bandung Berhasil Mengamankan Pelaku Penganiayaan di Cicalengka
BANDUNG || pewartanasional.com ||Kurang dari 1×24 jam, kasus penganiayaan yang dilakukan sekelompok pemuda di Cicalengka berhasil diungkap jajaran Polresta Bandung. Terungkapnya kasus tersebut berawal adanya laporan dari warga bahwa telah terjadi penganiayaan secara bersama-sama pada Sabtu, 20 April 2024 pukul 01.00 WIB. “Diawali dari kedua kelompok ini berpapasan, kemudian tersangka merasa bahwa korban merasa mengejek tersangka menantang tersangka,” kata Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo saat menggelar konferensi pers di Mapolresta Bandung. Senin, 22 April 2024. “Sehingga tersangka langsung memutar balik mengejar para korban, yang berhasil di tangkap para tersangka ini 2 orang,” ujarnya. Ia menjelaskan para tersangka yang masih dibawah umur melakukan penganiayaan dengan menggunakan botol dan senjata tajam jenis golok. “Ada yang memukul menggunakan tangan kosong, ada yang membacok dengan senjata tajam jenis golok,” tuturnya. “Kemudian dari pelaku sebanyak 10 bisa kami amankan 4 tersangka dan 6 masih DPO,” jelasnya. Empat dari enam yang tersangka yang diamankan tersebut usia rata-rata 15, 14, dan 16 tahun. Oleh karenanya, saat konferensi pers ke empat tersangka tidak dihadirkan. “Meski kami tidak hadirkan, namun tetap kami lakukan prosedur prosesnya sebagaimana aturan hukum yang ada,” tuturnya. Atas perbuatannya para pelaku dijerat Pasal 170 ayat 2 dengan ancaman 9 tahun penjara dan UU perlindungan anak dengan ancaman hukuman 3 tahun 6 bulan. Dari kejadian tersebut, ia menghimbau kepada para pemuda atau pelajar untuk menunjukan eksistensi dirinya dengan cara yang berpositif dan berprestasi. “Bisa dengan cara berbakti kepada orang tua dan bermandaat kepada masyarakat. Jangan harus mencari lawan dan ini berdampak sangat buruk bagi tersangka atau pelajar yang ikutan geng motor,” ujar Kusworo. “Tidak main-main, ancaman hukumannya maksimal 9 tahun penjara dan ini bisa menjadi pertimbangan untuk tidak usah ikut-ikutan geng motor dan ikutan yang hal-hal berbau negatif, kumpul-kumpul, minum miras, berkelahi itulah hal negatif,” tegasnya. “Dan para orang tua, kami mohon agar bisa menjaga anaknya tidak masuk kepada lingkaran itu,” harapnya.(Adebun)
Read MoreLisa: Anak Saya Sempat Membawa Harum Nama Indonesia di Olimpiade, Negara Harus Liat Itu
JAKARTA||pewartanasional.com|| Kisah pilu seorang ibu kandung dari 2 anak ini meradang. Pasalnya, Gl putri keduanya telah dirampas hak asuh oleh mantan suaminya. Peristiwa itu terjadi pada tanggal 2 Juli 2023 lalu. Berdasarkan curhatan Lisa kepada wartawan menuturkan kisahnya bahwa putri kesayangannya bukanlah hak asuh dari mantan suaminya yang bernama Danny Septriadi Djayaprawira. Hal itu terlampir dalam surat perjanjian dihadapan Notaris di Jakarta. Dalam perjanjian yang disepakati antara Danny Septriadi Djayaprawira dengan Lisa tertera di Pasal 3 yang berbunyi ‘Untuk memenuhi ketentuan Pasal 1 diatas, maka Pihak Pertama memberi kuasa dan/atau persetujuan kepada anak-anak tersebut yang masih dibawah umur (belum dewasa) diwakili oleh pihak kedua selaku ibu (selanjutnya disebut pihak kedua). “Gl masih berusia 15 tahun, dan sesuai kesepakatan dihadapan Notaris, mantan suami saya telah menandatangani bahwa hak asuh Gl adalah saya sepenuhnya. Perjanjian itu dibuat pada tanggal 19 November 2019 lalu. “Kata Lisa di Jakarta (22/4/2024). Dia juga menjelaskan, hak asuh yang telah disepakatinya itu telah dilanggar Danny Septriadi Djayaprawira dengan cara merampas / mengambil paksa Gl dari dirinya. Pengambilan paksa anaknya sangat memukul dirinya, terlebih ketika dia mengetahui anak kesayangannya yang telah membawa harum nama bangsa Indonesia dikejuaraan Olimpiade. Diketahui, GI sebelumnya adalah seorang anak yang tumbuh normal sehat secara jasmani dan rohani, terbukti dengan beberapa sertifikat dan medali yang GI peroleh saat disekolah, bahkan yang mencengangkan GI pernah menjadi peserta Olimpiade matematika tingkat dunia mewakili Indonesia. “Saya benar-benar shock dan tidak menerima putri saya dicekokin obat tipe G Cipralex. Gl tidak sakit. Justru putri saya itu anak cerdas, ceria dan penuh canda tawa. Gl sering mendapatkan medali dikejuaraan olimpiade membawa harum nama Indonesia. Tapi sekarang kondisi putri saya sangat memilukan dan memprihatinkan sejak dirampas Danny Septriadi. Coba bayangkan ayah kandung sperti apa kelakuannya dengan sengaja merusak anaknya sendiri. Psikologis anak saya jadi terganggu, psikis mentalnya jadi tak menentu. “Isak tangis Lisa saat menceritakan kepiluan hati sang buah hati. Dia mengisahkan hubungan rumahtangganya yang sudah pisah dengan mantan suaminya Danny Septriadi Djayaprawira, bahwa Lisa telah di Talak/cerai oleh mantannya tanpa sepengatahuannya pada tahun 2021 tahun lalu, dengan kesepakatan anak dibawah umur ikut dengan ibu kandungnya dimana tertuang dalam catatan notaris. Masalah timbul, saat awal tahun 2023 GI diambil paksa oleh ayah kandungnya dari asuhan ibunya, bukan hanya sekedar mengambil paksa komunikasi antara ibu dan anakpun di putus oleh sang ayah. “Dari tanggal 2 Juli 2023 sampai sekarang ini saya tidak boleh ketemu anak saya bahkan anak sedang sakit saya tidak boleh menjenguk walaupun 5 menit saja, dan semua akses komumikasi (HP/WA) anak di blok secara paksa oleh mantan saya termasuk akses kepada keluarga besar saya. “Bebernya. Bukan hanya itu, lanjut Lisa pada waktu dirinya mengunjungi Gl dan membawa makanan dimana mereka tinggal di rumah warisan orangtua Lisa, dirinya diusir, bahkan semua akses pintu masuk digembok dan Danny Septriadi memanggil Polsek setempat diwilayah Kelapa Gading Jakarta Utara untuk bantu mengusir dirinya. “Sungguh tidak berperikemanusiaan Danny Septriadi Djayaprawira itu kepada saya dan putri saya. Dan saya yakin bahwa Tuhan pasti akan membalas dan membongkar perbuatan biadab dia terhadap anaknya. Karena saya percaya adanya hukum tabur tuai berlaku. “Harap Lisa. Sebenarnya kata Lisa, dia tidak mempermasalahkan anaknya bernama GI dibawa oleh ayah kandungnya sendiri, namun insting keibuannya tiba-tiba muncul, Lisa merasa punya firasat kurang baik dengan keadaan GI, sehingga Lisa mencari tahu keberadaan dan kondisi putri kesayangannya itu. Akhirnya Lisa mencoba Berkomunikasi dengan mantannya Danny Septriadi untuk mempertanyakan kenapa anak mereka GI jadi seperti itu, Danny pun tanpa tedeng aling-aling mengatakan bahwa GI telah diberi obat cipralex dengan dosis 10 mg perharinya dan itu akan diberikan selama 6 bulan lamanya. “Kata mantan suaminya Danny Septriadi, kenapa dia memberikan obat itu, karena berdasarkan resep dari seorang dokter bernama Fansiska K, dokter dari RS Cipto Mangunkusumo. “Ucap Lisa. Alhasil, Lisa baru mengetahui bahwa anaknya GI sudah di treatment oleh Dr. Psikolog Kassandra Putranto selama 3-4 tahun yang lalu dan treatment Dr. Fransiska Kaligis dengan memberikan Cipralex setiap hari selama 6 bulan tanpa seijin ibu kandungnya pemegang hak asuh Gl. Usut punya usut Lisa mencari tahu bagaimana reaksi obat cipralex ini bila diberikan kepada anak dibawah 18 tahun, dan hasil yang sangat mencengangkan ternyata obat jenis itu tidak direkomendasikan untuk anak seusai GI, karena bisa mengakibatkan gagal ginjal, depresi dan ketergantungan. Tak ayal Lisa pun tidak ingin anaknya menjadi korban dari keganasan obat tersebut, sehingga Ia mencoba membuat aduan ke beberapa pihak diantaranya BNN, KPAI dan juga PPA Polres Jakarta Utara. Mirisnya aduanyanya ke KPAI dan juga Polres Jakarta Utara tidak digubris, beberapa kali Lisa mendatangi lembaga dan instansi terkait itu tidak didapati hasil yang baik, bahkan seakan membiarkan Gl dirusak oleh Danny Septriadi Djayaprawira dengan mengkonsumsi obat tipe G jenis Cipralex. “saya sangat kecewa dengan KPAI dan Unit PPA Polres Jakarta Utara. Bolak-balik saya datangi lembaga dan polres itu, namun hasilnya tetap diputer-puter seakan-akan mereka mengulur waktu untuk membunuh anak saya dari genggaman Danny Septriadi Djayaprawira. Intinya itu, saya ingin adanya perlindungan terhadap Gl putri saya, namun yang saya dapati Nol besar. “Ungkapnya. Lisa juga menyebut dirinya akan mengambil Gl untuk dibawa berobat dan dilakukan asesment, namun lagi-lagi tidak digubris oleh KPAI dan Unit PPA Polres Jakarta Utara. “koq malah saya disuruh tes physcolog forensik dulu, tapi itupun saya lakukan dan hasilnya saya malah dipertanyakan oleh RS dengan dasar apa saya mengajukan tes itu, terang Lisa. Lisa hanyalah seorang ibu yang ingin memelihara dan melihat buah kandungnya pulih, normal dan berprestasi seperti sedia kala, Ia berharap kepada publik, pemerintah dan juga Negara untuk mendukungnya menyelamatkan Gl dari ketergantungan obat yang tidak semestinya dikonsumsi. “GI benar anak saya tapi perlu diingat GI juga adalah tunas bangsa yang perlu juga Negara hadir menyelamatkannya, bila Negara tidak hadir untuk membantu menyelamatkan Gl dari siksaan ketergantungan obat tipe G itu, maka tidak segan-segan saya akan bersuara lebih lantang kepada dunia (negara luar) agar anak saya dan saya mendapatkan keadilan, “Pungkas Lisa.[adegun]
Read More