Arisan keluarga anggota Paguyuban Minang Sakato. PFI/ Ist.
MINANG SAKATO, PULKAM KE RANAH MINANG SUMBAR
Jakarta, Media – Perantau “Urang awak” yang bergabung dengan organisasi MINANG SAKATO, anggota nya berasal dari perantau yang bermukim di Jabodetabek, menyepakati acara silaturahmi “Pulang Kampung” ke Ranah Minang Sumatera Barat yang terpadu dalam kemasan Pesantren On The Road Tour n Travel (PORTAL).
Minang Sakato, yang didirikan tokoh Minang almarhum Kol. Ahmad Hesein, terbentuk sekitar 30 tahun lalu sebagai organisasi urang awak yang masih solid dan terus berkembang dengan dukungan, Pameo, Barek Samo Dipikua, Ringan Samo Dijinjiang”
Itulah organisasi PAGUYUBAN MINANG SAKATO yang menyelengga rakan berbagai kegiatan, seperti Arisan, Pengajian dan Pendidikan sebagai ajang pertemuan silaturahmi antar warga perantau urang awak di Jakarta.
Pertemuan arisan yang dilaksanakan di Markas Minang Sakato Pasar Timbul Jagakarsa Jakarta Selatan, simpulan pertemuan Minggu (4/8) program jangka pendek akan mengadakan Pulang Kampung, ke ranah minang Sumatera Barat di Pebruari 2025 sebelum Romadhan 1446 Hijriyah.
Ketua Minang Sakato Drs H Hendra Zon, Akt, MM, menyimpulkan rapat saat itu untuk Pulkam ke ranah minang tujuan utama bersilaturahmi, berwisata ke Puncak Lawang di Bukit Tinggi dan menikmati indah nya danau Maninjau yang terlihat dari liku liku kelok 44 menuju dasar tepian danau MANINJAU yang terdapat di kabupaten Agam Sumbar.
Dari Tepian Danau Maninjau terus menelusuri Lubuk Basung hingga ke kota Pariaman menikmati objek wisata, tepian laut dan ber ziarah ke Makam ULAKAN.
Program jangka menengah dan panjang Minang Sakato dalam aktivitasnya didukung oleh Yayasan Guru Tahoe Sekolah Raja Yayasan GTSR) dalam berbagai kegiatan bidang Pendidikan dan Mental Spiritual.
Divisi Pelmas
Ketua Divisi PELMAS (Pelayanan Masyarakat) Yayasan GTSR Drs Risman Thomas, MM, mengatakan untuk membina generasi muda mileneal, remaja dan pemuda keluarga anggota MINANG dan masyarakat dapat mengikuti pelatihan bahasa Inggris, arab dan terjemahan Al qur’an untuk persiapan bekerja ke luar negeri.
Negara Jepang dan Korea saat ini krisis tenaga kerja akan merekrut lulusan SLTA yang mampu berbahasa Inggris, Jepang dan bahasa korea, ujar Risman kepada media di Jakarta, Senen (6/8).
Menurutnya, calon tenaga kerja untuk ke Jepang bisa meraih 20 juta/bulan, tetapi kerja full. Sedangkan ke korea bisa belajar sambil kerja ( Learning by doing) dengan gaji 25 – 30 juta/bulan.
Oleh sebab itu, Yayasan Guru Tahoe Sekolah Raja, sedang proses mitra kerja dengan Pemda DKI Jakarta dalam upaya memberi pendidikan, keterampilan dan meningkatkan SDM kepada masyarkat Jakarta.
Selain itu, kata Risman Thomas, panggilan Risto, peserta yang akan bekerja ke Jepang maupun ke Korea diseleksi bahasa Inggris, bahasa Jepang dan bahasa Korea.
Yang lulus seleksi akan diasramakan selama 4 bulan, memperkenalkan budaya negara setempat dan memperdalam bahasa, baik bahasa Inggris, Jepang dan Korea. Putera puteri anggota Minang Sakato yang berminat belajar daftar segera alamat jalan Kahfi 1 Nomor 84 pasar Timbul Jagakarsa dengan bapak Risman atau pak Ali di kantor sekretariat yayasan..
Bagi keluarga anggota Minang Sakato, dapat mengikuti belajar untuk klas pagi, siang dan malam serta mendapat siraman rohani lewat pengajian Quantum Terjemahan Al Qur’an (QTA) ujar Agus Mulyono Ketua DKM Mesjid Madinah Al Karim Pasar Timbul Jagakarsa Jakarta Selatan. Adn.