Ketua dan sekretaris Yayasan Guru Tahoe Sekolah Raja. Pfi.
GURU TAHOE, JADI WALIKOTA DI BUKITTINGGI
Jakarta, Media – Riwayat dan latar belakang Guru Tahoe, lulusan Sekolah Raja, menjadi Lareh atau Walikota di kota Bukittinggi pada masa pemerintahan Belanda di bumi pertiwi Indonesia.
Pemerintahan belanda yang mendirikan Sekolah Raja sebab pelajarnya yang berekonomi mapan, salah seorang siswa bernama Sutan Sulaiman sampai akhir belajarnya menjadi guru di sekolah raja tersebut.
Sekolah Raja yang didirikan oleh Pemerintah – Hindia Belanda di kota Bukittinggi Sumbar pada tahun 1856, khusus untuk warga pribumi bertujuan untuk mempermudah komunikasi antara pribumi dan belanda.
Sutan Sulaiman salah seorang murid yang mengabdi sebagai guru, lebih akrab dipanggil Guru Tahoe, lulusan Sekolah Raja dan dalam perjalanan karirnya, Ia diangkat menjadi Lareh setingkat walikota di masanya.
Untuk mengenang jasanya, lahir gagasan dari berbagai warga, khususnya keturunannya yang ingin mengabdi seperti sesepuhnya, maka didirikan Yayasan Guru Tahoe Sekolah Raja pada tanggal 30 Juni 2003 di Jakarta.
Keberadaan Yayasan GTSR sejak terbentuk sangat menunjang berbagai sektor kehidupan warga, baik di bidang Edukasi, Bisnis, perdagangan dan Sosial karena dilandasi Filosofi “Tungku Tigo Sajarangan ”
Artinya dalam berbagai aktivitas terkait dengan unsur Alim Ulama, Cerdik dan Pandai sehingga apapun yang dikerjakan baik di bidang pemerintahan, ekonomi, Sosial dan politik membawa kepada yang baik.
Artinya, hasil yang diraih terpatri dalam kebersamaan, yaitu : ” Lamak di awak, Katuju di urang “. Itulah filosofi Urang Awak dari dulu hingga sekarang.
Namun, tampaknya oleh generasi sekarang mulai kabur, makanya perlu dilestarikan agar menjadi budaya “Ndak Lakang Dek Paneh, Ndak Lapuak Dek Hujan” :
“Menginjak usia 20 tahun pada 2023 Yayasan Guru Tahoe Sekolah Raja 1856, bermaksud mengembangkan potensinya dan mengembangkan sayap agar kehadirannya lebih berarti terutama pengurus dan anggotanya.
Yayasan Guru Tshow Sekolah Raja didirikan pada tanggal 30 juni 2003. Akte pendirian Yayasan Nomor. 09, Notaris Darbi, SH Jakarta, kini ditetapkan RismanThomas selaku ketuanya Bagus Mulyono sekretaris tertunjuk dalam rapat pengurus, Selasa (10/9) kemaren.
Hendra bin Zon bin Saidan mendirikan Yayasan Guru Tahoe Sekolah Raja bersama pengurus dan para kemenakan yang mencita – citakan pendirian, “Sekolah untuk mendidik calon pemimpin bangsa”, urai Hendra ke media.
Hendra Zon mendirikan Yayasan ini untuk mengenang jasa seorang pahlawan tak dikenal kebetulan kakek dari garis ibu bernama Guru Tahoe – Sutan Sulaiman Datuk Asa Rajo. Ia berkarir sebagai guru di Sekolah Raja didirikan pemerintah Hindia-Belanda pada tanggal 1 April 1856.
Kweekschool
Sekolah ini belakangan dimaksudkan sebagai Sekolah Guru dengan siswa yang diasramakan, maka namanya diubah menjadi Kweekschool. Pada tahun 1878 menempati gedung baru di lokasi yang tetap bertahan hingga sekarang sebagai gedung SMA negeri 2 Bukittinggi.
Guru Tahoe yang waktu kelahiran nya tidak tercatat, meninggal pada tanggal 21 April 1898 semasa menjabat Lareh Bukittinggi-Banuhampu. Almarhum disemayamkan lebih awal di rumah induk bunda Zon bernama Siti Jasiah di jalan Mandiangin Nomor : 115 – 117 Bukittinggi untuk kemudian dimakamkan di halaman Mesjid Raya Mandiangin, Bukittinggi.
Kilas balik, peran Sejarah Guru Tahoe.
Ia adalah salah seorang putra terbaik masyarakat Kurai (sebutan untuk penduduk asli Bukittinggi) dengan nama kecilnya: Sutan Sulaiman.
Dalam dunia pengajaran beliau dikenal dengan sebutan Guru Tahoe Sutan Sulaiman, yang merupakan satu satunya penduduk asli Bukittinggi yang berprofesi sebagai guru di Sekolah Raja tersebut.
Atas desakan pemerintah Belanda, beliau meletakkan jabatan guru di sekolah tersebut pada tanggal 15 Mei 1897 untuk menerima jabatan sebagai Laras Kurai Banuhampu dengan gelar Datuk Asa Rajo menjadi pejabat publik.
Namun pemerintahan nya terhenti setelah 11 bulan 6 hari menjabat karena tiba tiba mendapat serangan penyakit sewaktu inspeksi daerah terkait dengan pekerjaan selaku pejabat publik. Pfi.