WADUK BRIGIF, WISATA OLAH RAGA
Waduk brigif sedalam 7 meter dengan panjang 2,5 km sangat ramai dikunjungi oleh emak emak, pelajar, olahragawan dan wisatawan dari luar kota Jakarta.
Pengunjung datang ke waduk brigif datang dari, bekasi, bogor Jabar, dan Ciputat, Tangsel Banten, bahkan pada hari libur, sabtu dan minggu ramai setiap hari.
” Membludak pengunjung ke waduk brigif, tampaknya masih belum tertata administrasi dan manajemen nya secara baik, ” kata Drs. H. Hendra Zon,Akt. MM, ketua umum Keluarga Besar Alumni Perguruan Tinggi Se Indonesia.
Oleh karena itu, jika waduk brigif dikelola dengan sistem administrasi dan manajemen terpadu oleh pengelola, akan menjadi tujuan wisata bergensi bisa dijual ke manca negara sebagai tujuan objek wisata olah raga keluarga, bertaraf nasional, kata Caleg DPRD Jakarta, saat survei ke lokasi dengan tokoh masyarakat, baru baru ini.
Ketua RW 01 Kelurahan Cipedak Kecamatan Jagakarsa, mengharapkan Waduk Brigif bisa dikelola secara terpadu. Pendapatan dari pengunjung waduk brigif bisa untuk menunjang operasional RT/RW dengan didukung oleh program dan promosi dinas Pariwisata dan Dinas Olah raga dan Pemuda Pemda DKI Jakarta.
Pengunjung yang akan datang ke objek wisata ber olahraga dengan keluarga transportasi pulang pergi lancar dilewati Jaklingko No 64 dari Stasiun Pancasila dan 47 dari Pasar Minggu.
Jika pengunjung dari Pasar Minggu naik Jaklingko No 47 tujuan Pasar Minggu – Ciganjur dan dari stasiun Depok naik 105 tukuan Pondok Labu, turun di depan Pasar timbul. Pengunjung yang akan ke Waduk Brigif berjarak sekitar 500 meter berjalan setapak dari Pasar Timbul Jagakarsa.
Pengunjung yang akan berkunjung ke Waduk Brigif bisa mampir di pasar timbul untuk berbelanja makanan dan membeli persiapan ke waduk. Ada lontong Padang, nasi uduk, Pecel Lele, cemilan dan buah buahan yang siap untuk dijinjing ke waduk brigif, kata Bagus Mulyono Sekretaris Yayasan Guru Tahoe Sekolah Raja ketika di lokasi dengan wartawan Jakarta.
Objek wisata olah raga keluarga dan Waduk Brigif serta pakir angkot Jak Lingko setiap saat melayani pengunjung sehingga kawasan itu menjadi Segi Tiga Emas yang menjadi obyek wisata oleh rakyat Jakarta, khususnya masyarakat Jakarta Selatan.
” Apabila peluang ini dapat dikelola oleh Yayasan GTSR, Insyaallah akan dijadikan pasar wisata dan olah raga yang bersih dan sehat. Karena kurang dikelola dan pengawasan, sehingga Waduk Brigif, menjadi tempat yang kurang lestari, ” ungkap pembina Yayasan Hendra Zon di Jakarta Minggu (15/9).
Menurut tokoh dan RW setempat, beberapa waktu lalu pernah ada yang meninggal tenggelam dan tempat berpacaran sebelum dibuat pagar keliling oleh Pemda DKI Jakarta.
Masyarakat Jakarta akan senang sekali jika Waduk Brigif dikelola secara profesional dan terpadu,kata wartawan Hery Mukhlis. Yayasan GTSR yang menjajaki dan observasi ke Waduk Brigif.
Saat ini tim Yayassan Guru Tahoe Sekolah Raja sedang mengkoordinasi kan dengan Dinas SDA supaya beroleh ijin mengelolanya sebagai Mitra.
Pasar Timbul Jagakarsa yang terkenal bersih dan ramai 24 jam, ramah lingkungan, terbukti mengelola dan mendapat penghargaan dari pemerintah Jakarta. Namun angkot reguler dan Jaklingko yang pengenda pan di depan pasar timbul, sering membuat macet.
Hasil observasi dilingkungan waduk brigif ada 3 hal terkait integrasi yang perlu dikelola: Pertama, menjadikan pangkalan angkot yang kini diusulkan di Lahan sebelah pasar Timbul Jagakarsa (lahan dikuasai Pemda Propinsi Jakarta)
Kedua Waduk Brigif yang rentan keamanan, kebersihan dan kenyamanan lingkungan, kini di usulkan untuk dikelola oleh pasar timbul di bawah naungan Yayasan guru Tahoe Sekolah Raja.
Ketiga, melanjutkan tradisi lama sebagai Tempat pembuangan sampah (TPS) dan masih berlanjut sebagai kumpulan gerobak sampah untuk transfer sampah ke truk.
Fungsi TPS juga mengganggu lingkungan, kini diusulkan untuk manfaatkan lahan di jalan Palem yang pernah diserahkan Pemda (walikota) kepada pasar Timbul Jagakarsa untuk dipilah sebagai bahan pembuatan maggot, pakan ternak dan tanaman di lingkungan tersebut.
Penawaran ini kurang terlaksana karena kurang dukungan lurah Cipedak sosialisasikan ke RW dan RT.
Hasil pertemuan dengan pejabat SDA segera dibuat surat untuk menjadi masukkan ke Pemda DKI dan Dinas SDA terkait. Rt
.