Day: November 21, 2024

Umum

RUMAH LANSIA, DITIMPA POHON DI TASIKMALAYA

RUMAH LANSIA, DITIMPA POHON DI TASIKMALAYA Tasik, Media – Sebuah rumah gubuk yang ditempati oleh Lansia ditimpa pohon saat hujan lebat dan angin kencang di Sodong kabupaten Tasikmalaya, kamis petang (21/11) Rumah warga yang ditempati Lansia terdapat di kampung kebon Jambu, dusun Mataja kecamatan dan desa Sodong Hilir berbatas dengan kecamatan Taraju dan Puspahiang yang kabupaten Tasikmalaya Selatan. Rumah warga tersebut tertimpa pohon saat hujan lebat disertai angin kencang puting beliung dihuni oleh Lansia, Bapak Marpu dan Ibu Omah sebagai korban. “Cuaca ekstrim angin kencang yang terjadi dan hujan lebat, menyiram wilayah kecamatan Sodong Hilir, menyebabkan pohon bertumbangan kamis petang itu, ” ungkap Pejabat setempat kepada media. “Ada satu unit rumah warga rusak parah tertimpa pohon. Dalam musibah tersebut tidak ada korban jiwa, tetapi rumah tidak bisa dihuni lagi karena rusak parah, “katanya . Tokoh masarakat langsung gotong royong membersihkan pohon dan mengambil barang barang yang masih bisa digunakan oleh Lansia tersebut. Musibah yang menimpa gubuk Lansia tersebut, pejabat Kades, Kuwu, Polsek, Koramil, dan bersama warga langsung meninjau lokasi, membantu serta membersihkan puing-puing rumah yang rusak akibat hujan lebat dan cuaca ekstrim. “Kami mengimbau masyarakat untuk selalu waspada. Karena, cuaca ekstrim dapat datang kapan saja ? Apalagi, saat ini sedang musim hujan disertai angin kencang beberapa hari belakangan ini,” ucap Bapak Kuwu mengingatkan warganya. Andi.

Read More
Umum

Jajaran Polsek Cicalengka Hadiri Baksos Propam Polda Jabar di Pesantren Ashliyyah Cicalengka

Jawa Barat || pewartanasional.com || Jajaran Polsek Cicalengka turut hadir dalam kegiatan bakti sosial (baksos) yang diselenggarakan oleh Propam Polda Jawa Barat di Pesantren Ashliyyah, Cikahuripan, Desa Nagrog, Kecamatan Cicalengka, Kamis 21/11/2024 Kegiatan ini merupakan wujud kepedulian Polda Jabar terhadap masyarakat, khususnya para santri, serta untuk mempererat silaturahmi antara kepolisian dengan komunitas pesantren. Kapolresta Bandung Kombes Pol DR Kusworo Wibowo,SH,S.I.K,MH, melalui Kapolsek Cicalengka, Kompol Deni Rusnandar, S.H, M.H, melalui Kanit Intelkam Polsek Cicalengka, Ipda Ade Soleh, menyampaikan apresiasi atas inisiatif Propam Polda Jabar yang memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar. “Kegiatan ini merupakan salah satu cara kami mendekatkan diri dengan masyarakat, khususnya komunitas pesantren. Kami berharap program seperti ini dapat terus dilakukan untuk memperkuat hubungan antara kepolisian dan masyarakat, sekaligus memberikan manfaat nyata bagi mereka yang membutuhkan, ” ujar Kanit Intelkam Polsek Cicalengka. Sementara itu, Kanit Binmas Polsek Cicalengka, Ipda Iwan Iriawan,, menegaskan pentingnya sinergi antara polisi dan lembaga pendidikan, termasuk pesantren, dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. “Kami sangat mendukung kegiatan seperti ini karena tidak hanya membantu dari sisi sosial, tetapi juga mempererat komunikasi yang baik antara kepolisian dan masyarakat pesantren. Semoga kehadiran kami di sini dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi para santri serta seluruh elemen masyarakat, ” katanya. Dalam kegiatan tersebut, Propam Polda Jabar membagikan bantuan berupa sembako dan kebutuhan sehari-hari kepada Pesantren Ashliyyah. Acara berlangsung dengan sederhana disertai doa bersama untuk keberkahan nikmat yang telah di terima. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan kolaborasi antara kepolisian dan masyarakat semakin harmonis, menciptakan suasana yang aman dan kondusif di wilayah Kecamatan Cicalengka. ( Adebun)

Read More
Umum

Satus Tersangka Berubah Menjadi Saksi Dalam Kasus Pencurian Mobil, Ada Apa Ini?

Jawa Barat || pewartanasional.com || Dilansir dari Acurat.co Kasus pencurian sadis ini melibatkan tiga terdakwa utama, yaitu Andika, Andi alias Rio, dan Oka, yang kini tengah menjalani persidangan di PN Bogor. Kasus pencurian oleh komplotan pencuri mobil yang sempat membenturkan korban, Heighel Nusa Anggara alias Hegel, ke tiang listrik di Bogor Timur, Kota Bogor, terus berlanjut dengan perkembangan baru. Kamis, 21/11/2024. Kuasa hukum korban, Riyadi Slamet, mengungkapkan, adanya perubahan status pada salah satu pelaku yang awalnya ditetapkan sebagai tersangka namun kini menjadi saksi dalam persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Bogor. “Kami dan keluarga sangat kaget saat melihat salah satu tersangka yang sempat dipublikasikan sebagai tersangka dalam konferensi pers Polresta Bogor beberapa bulan lalu, kini berubah status menjadi saksi di persidangan, yakni berinisial IS,” ungkap Riyadi, Rabu (6/11/2024). Menurut Riyadi, IS bahkan sempat mengaku membeli KTP palsu melalui platform digital untuk membuka rekening bank guna menerima uang transfer dari korban terkait pembelian kendaraan. “Namun, kini statusnya menjadi saksi,” ujar Riyadi. Kasus pencurian sadis ini melibatkan tiga terdakwa utama, yaitu Andika, Andi alias Rio, dan Oka, yang kini tengah menjalani persidangan di PN Bogor. Agenda persidangan masih pada tahap pembuktian, dengan sidang kedua baru saja digelar. “Untuk jadwal sidang selanjutnya, kami belum mendapatkan informasi, akan segera diberitahukan,” jelas Humas PN Bogor, Daniel Mario. Pada persidangan tersebut, Hegel, yang sebelumnya sempat koma dan menjalani perawatan intensif selama lebih dari sebulan, hadir untuk memberikan kesaksian di hadapan majelis hakim. Didampingi oleh ayahnya, Angga Satria, dan kuasa hukumnya, Riyadi Slamet, Hegel mengungkapkan detail kejadian yang ia alami tanpa ada yang dikurangi dari kesaksian awal. “Semua fakta kejadian disampaikan dengan lengkap sesuai dengan pemberitaan sebelumnya,” terang Riyadi setelah persidangan. Dengan berlanjutnya sidang ini, Riyadi berharap majelis hakim dapat menemukan bukti baru dan memberikan kepastian hukum yang adil bagi semua pihak. “Jika keadilan tidak tercapai, kami siap mencari jalan lain, termasuk kemungkinan membuat laporan tambahan,” pungkas Riyadi. (Adebun)

Read More
Umum

Sahrul-Gun Gun Kembali Ungguli Debat Ke-2 Dengan Programnya yang Lebih Solutif

Bandung || pewartanasional.com || Debat Calon Bupati dan Wakil Bupati Bandung Rabu (20/11/2024) malam yang di dilaksanakan di Hotel Sutan Raja Soreang berlangsung semarak dan kondusif. Debat publik perdana yang di gelar KPU Kabupaten Bandung ini di gelar sebagai upaya membedah visi misi dan program yang dikhususkan untuk masyarakat Kabupaten Bandung. Debat perdana Calon Bupati dan Wakil Bupati Bandung tersebut berlangsung sengit dan meriah, dengan mengambil tema “Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik Dan Bersih Untuk Menyelesaikan Persoalan Daerah Serta Menjawab Tantangan Global Dalam Rangka Memperkokoh NKRI”. Debat yang di bagi 6 sesi, yang terdiri dari sesi pertama sebagai penyampaian dan paparan visi dan misi masing-masing pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati, kemudian sesi kedua dan ketiga merupakan sesi penajaman tema debat berupa pertanyaan yang disusun panelis debat berdasarkan sub tema: 1). Lingkungan Hidup dan Tata Ruang, 2). Pancasila sebagai Ideologi Bangsa 3). Hubungan Sinergitas Pusat dengan Daerah 4).Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Bersih 5). Inovasi dan Pemajuan Kebudayaan. Adapun sesi keempat dan kelima adalah sesi puncak debat, dimana masing-masing pasangan calon saling bertanya dan memberi tanggapan berdasarkan tema dan sub tema yang diangkat pada Debat Calon Bupati dan Wakil Bupati Bandung, dan sesi keenam adalah sesi penutup yaitu masing-masing calon menyampaikan kata penutupnya pada debat perdana tersebut. Dari debat tadi malam, menurut Asep Komarudin Direktur Eksekutif Landscape Politik Indonesia melihat bahwa pasangan No urut 1 Sahrul – Gungun terlihat lebih solutif dalam pemarkan dagasan dan programnya, ketimbang pasangan No Urut 2 yang cenderung bercerita tentang keberhasilan di era Dadang menjabat, padahal di saat Dadang Supriatna menjabat Bupati Bandung Wakilnya adalah Sahrul Gunawan, Dimana pasangan Bupati-Wakil Bupati dalam satu periode adalah satu paket yang utuh, maka ketika terdapat keberhasilan merupakan keberhasilan bersama begitupun jika ada kegagalan merupakan kegagalan bersama, tidak dapat di klaim oleh salah satunya saja. Dan pada debat di Pilkada Tahun ini hendaknya merupakan tawaran Solusi dan gagasan program masing-masing pasangan calon untuk era kepemimpinan 5 Tahun ke depan, ungkap Asep. “Jika melihat tawaran gagasan dari tema dan sub tema debat malam tadi, pasangan No urut 1 cenderung lebih unggul dan solutif dalam menawarkan gagasan dan programnya. Dalam masalah Lingkungan misalnya pasangan Sahrul-Gun-Gun memiliki konsep “Ngajaga Bumi” yaitu sebagai konsep pendekatan nilai agama dan budaya dalam menyelesaikan persoalan Lingkungan sesuai dengan karakteristik Masyarakat Kabupaten Bandung sendiri yang agamis dan berbudaya,” tambah Asep. Asep menambahkan, begitupun halnya dalam sub tema radikalisme dan toleransi beragama, Pasangan No Urut 1 membedah persoalan radikalisme dari akarnya yaitu masalah ekonomi dan rasa keadilan, sehingga pasangan ini menawarkan gagasan masalah ekonomi secara inklusif yang menjadi akar kemunculan radikalisme dan menghadirkan pelayanan pemerintahan yang inklusif sehingga mampu memberi rasa keadilan kepada semua pihak, di samping diperlukannya juga adanya literasi pemahaman moderasi keagamaan dna wawasan kebangsaan yang dilakukan oleh tokoh-tokoh agama di pesantren dan tokoh tokoh budaya. Sedang pasangan No urut 2 gagasan cenderung normatif dan gagasan umum dalam mengurai persoalan radikalisme, seperti penguatan pemahaman Pendidikan Pancasila di sekolah-sekolah dan program normatif lainnya. Dalam hal tata kelola pemerintahan Pasangan No urut 1, terlihat lebih tegas dalam komitmen untuk menerapkan merit system, tidak mendahulukan like and dislike atau pendekatan politis dalam proses mutasi jabatan atau rotasi pada struktur OPD Kabupaten Bandung, sehingga sistem jenjang karir bagi ASN lebih jelas dan lebih adil karena berdasarkan prestasi dan jenjang karir masing-masing, dan hal ini dapat merangsang kinerja ASN untuk bekerja lebih baik dan professional dalam memberi layanan birokrasi kepada Masyarakat. Jika debat tadi malam di ukur secara objektif berdasarkan kriteria debat, yaitu : 1. Penguasaan Visi, Misi. Program dan Target 2. Kejelasan atau Relevansi penyampaian Materi 3. Konsistensi Jawaban / Statmen 4. Motivasi Kolaborasi dan Kerjasama 5. Objektifitas dan Komunikasi (Jelas, Lugas dan Tegas) Asep menilai bahwa “secara keseluruhan dan di setiap poin serta sesi hampir keseluruhannya di ungguli pasangan No urut 1 yaitu Sahrul – Gun Gun Gunawan. Bisa di katakana Man of the macth debat tadi malam adalah Pasangan No urut 1 Pasanag Alus Pisan, sesuai sebutanya, debatnya juga Alus Pisan. Adapun jika dilihat dari kriteria kejelasan atau relevansi penyampaian materi dan konsistensi jawaban / statmen khususnya pada saat sesi ke dua dan ke tiga saat menjawab pertanyaan dari soal yang diberikan panelis, kedua pasangan calon berhasil melakukannya dengan baik, walau jika di bandingkan antara keduanya Pasangan nomor urut 1 Sahrul – Gun Gun Gunawan dapat di katatakan lebih unggul karena tawan programnya lebih solutif, jika di skora Pasangan Sahrul – Gun Gun memperoleh nilai 91 – 92, sedang Dadang – Ali Syakieb mendapatka nilai 88 – 90. Artinya masih unggul tipis pasangan nomor urut 1,” ungkap Asep. “Hanya jika di lihat dari kriteria objektifitas dan kemampuan komunikasi yang jelas, lugas dan tegas, Dadang Supriatna berhasil bersikap tenang dalam penyampain gagasan dan statmennya, apalagi pada saat debat kedua ini pasangan no urut 2 berusaha untuk menampilkan Ali Syakieb di depan dan lebih dahulu dalam berpendapat walau terkesan tekstual atau lebih banyak membaca, berbeda dari debat perdana yang lalu dimana Ali Syakieb terkesan lebih fasif tampil hanya sekedar pelengkap karena dominasi Calon Bupatinya. Sedang Pasangan Sahrul – Gun Gun Gunawan berhasil melakukan komunikasi interaksi secara baik di antara keduanya yang saling melengkapi, saling mengisi, dan tidak ada dominasi diantara keduanya namun cenderung terlihat lebih kompak, dan kontekstual dalam merespon berbagai pertanyaan baik dari panelis ataupun dari pasangan calon, Pasangan No Urut 1 mampu berkolaborasi secara serasi dan saling berinteraksi dan berhasil berkomunikasi secara lugas, jelas dan tegas.” Imbuh Asep. Lebih lanjut Asep mengatakan bahwa “dilihat dari penyampaian materi diskusi terlihat sangat natural tidak terpaku pada teks/catatan serta konsistensi jawaban yang disampaikan saat debat sangat relevan, Sahrul dan Gun gun bahkan sekali-sekali berhasil mengungkapkan gagasan dan programnya terkait, system meritokrasi pada tata Kelola pemerintahan, konsep “ngajaga bumi” dalam tema lingkungan, dan Solusi “pemberdayaan ekonomi” dan menggerakan pesantren dan tokoh budaya dalam memberikan literasi dan edukasi wawasan kebangsaaan dan moderasi beragama, hingga gagasan memajukan budaya dan singkronisasi program dengan pusat dan provinsi, dimana pasangan no urut 1 lebih tegas menyatakan akan “tegak lurus dengan pemerintahan Prabowo Subianto”, pungkas Asep. Di tempat berbeda Diki Suherman ahli Kebijakan Publik dan

Read More