Day: November 25, 2024

Daerah

Ini Respon dan Tanggapan Ketua Harian Tim Sahrul – Gun Gun setelah Banyak Isu Kader PKS Dukung Paslon Lain

Jawa Barat || pewartanasional || KABUPATEN BANDUNG,  Ketua harian tim pemenangan gabungan calon Bupati dan Wakil Bupati Bandung nomor 1, Sahrul Gunawan-Gun Gun Gunawan Tedi Surahman santai menanggapi berita ada kadernya di 6 kecamatan yang nyebrang mendukung pasangan rival pada Pilbup Bandung 2024. Saat ini, publik kata Tedi, publik sudah sangat cerdas menilai, mana berita yang didesain dan mana berita yang sebenarnya sesuai situasi di lapangan. “Masyarakat juga bisa menilai, mana berita atau berita yang by design dengan informasi yang memang aktivitas yang natural,” kata Tedi, Sabtu 23 November 2024. Tedi bahkan mengajak untuk langsung bersama-sama memeriksa, baik dari sisi personil maupun kartu tanda anggota atau KTA-nya untuk memastikannya, “Karena kita punya indikator yang disebut kader PKS itu seperti apa,” tandas politisi senior PKS. Tedi bahkan membandingkan dengan berita tentang kader PDI Perjuangan yang loncat pagar mendukung pasangan Alus Pisan. “Itu nyata, kegiatannya ada, agendanya jelas, elit PDI Perjuangannya hadir langsung dan dihadiri serta dilihat langsung oleh publik. Jadi masyarakat sudah tahu mana yang rekayasa dan mana yang by design,” terangnya. Menurut Penjelasan Tedi Surahman tersebut, merujuk pada pindah haluannya elit PDI Perjuangan salah satunya Luthfi Haffiyan yang terang-terangan mendukung pasangan Sahrul Gunawan dan Gun Gun Gunawan. Lebih lanjut Tedi mengatakan, Banyak kalangan menilai, informasi yang menyebutkan kader PKS “nyebrang” itu, tidak akan mempengaruhi kekompakan keluarga besar PKS. Sebab, tegas Tedi, selama ini PKS dikenal luas memiliki kader yang militan dan tidak mudah goyah oleh tekanan, apalagi informasi yang belum divalidasi kebenarannya. “Jadi kami bisa pastikan, kader PKS sangat solid mendukung dan berjuang bersama untuk memenangkan pasangan Alus Pisan, Sahrul Gunawan dan Gun Gun Gunawan,” pungkasnya.( Adebun)   http://- #kabbandung, #bupatibandung,#kabupatenbandung, #getarpilkadaserentak2024, #bandung , #jabarasih, #bandungmenawan, #bandungmenawanaluspisan, #aluspisan, #viral, #fyp, #breakingnews#ibdonesia, #news, pilkada2024, #indonesiamaju, #foryou, #trending, #live, #indonesiaemas, #pilkadaserentak2024, #adil

Read More
Daerah

Menjelang 2 hari pencoblosan Rumah tim pemenangan No1 Pasangan Sahrul Gunawan, Gun Gun Gunawan No. 1 tertib, Aman tidak aktifitas

Bandung,|| pewartanasional.com || Menjelang 2 hari masa pencoblosan situasi dan kondisi Rumah pemenang Sahrul Gunawan sepi aktipitas seperti biasa Senior (24/11/2024). Menurut pantauwan Awak media,Bandung,|| pewartanasional.com || Menjelang 2 hari masa pencoblosan situasi dan kondisi Rumah pemenang Sahrul Gunawan sepi aktipitas seperti biasa Senior (24/11/2024).   Menurut pantauwan Awak media, menjelang dua hari pencoblosan Bupati wakil Bupati Bandung yang akan di laksanakan secara serentak pada tgl 27 Nopember 2024, suasana seperti biasa sepi tidak ada aktivitas apapun seperti kumpul atau pun membahas tentang kemenangan. Adapun beberapa orang yang data Ng ke tempat Rumah pemengan cuma sekedar laporan serta mbersih kan alat peraga kampanye Baner yang terlewatkan. ( Adebun) #kabbandung, #bupatibandung,#kabupatenbandung, #getarpilkadaserentak2024, #bandung , #jabarasih, #bandungmenawan, #bandungmenawanaluspisan, #aluspisan, #viral, #fyp, #breakingnews#ibdonesia, #news, pilkada2024, #indonesiamaju, #foryou, #trending, #live, #indonesiaemas, #pilkadaserentak2024, #adil menjelang dua

Read More
Umum

TANGGUNG JAWAB MENDIDIK DAN DILEMA HUKUM DALAM MENEGAKKAN DISIPLIN

Refleksi Hari Guru Nasional: TANGGUNG JAWAB MENDIDIK DAN DILEMA HUKUM DALAM MENEGAKKAN DISIPLIN Oleh: Kartono, Dosen Magister Hukum Universitas Pamulang Antara Tanggung Jawab Mendidik dan Dilema Hukum dalam Menegakkan Disiplin yang harus terpatri dan wajib diaplikasikan oleh masyarakat di tanah air untuk kepentingan nasional supaya keselamatan terhadap generasi muda ke depan. Kartono mengungkapkan hal tersebut terkait hari “Guru Nasional” ke 30 tahun 2024 katanya kepada Media dalam wawancara di Tangsel, Senen (25/11). Menyikafi refleksi ini, seharusnya hari guru nasional, menjadi momen untuk merayakan dedikasi dan perjuangan para pendidik yang berperan penting dalam mencetak generasi penerus bangsa, kata Kartono. Namun, peringatan ini juga menjadi pengingat akan berbagai tantangan yang dihadapi guru, terutama terkait dengan upaya mendisiplinkan siswa di tengah ancaman kriminalisasi tindakan yang dilakukan demi kebaikan anak didik. Hak Mendisiplinkan (Tuchtrecht): Pilar dalam Pendidikan. Secara historis, guru diakui memiliki tuchtrecht, yaitu hak mendisiplinkan siswa sebagai bagian dari tugas mereka dalam mendidik. Hak ini bertujuan bukan untuk menghukum, tetapi untuk membentuk karakter, kedisiplinan, dan tanggung jawab siswa. Dalam kerangka pendidikan, tuchtrecht esensi dari fungsi pembentukan moral, yang selaras dengan tujuan pendidikan nasional untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sekaligus membangun manusia berkarakter. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, implementasi hak mendisiplinkan ini kerap menjadi polemik. Banyak kasus menunjukkan bahwa tindakan disiplin yang diberikan oleh guru malah berujung pada laporan hukum oleh siswa atau orang tua. ” Guru yang sebelumnya dipandang sebagai figur otoritas moral kini sering kali berada dalam posisi rentan, di mana niat mendidik justru dianggap sebagai tindakan melawan hukum, ujar Kartono sungguh. Kasus Kriminalisasi Guru: Dilema Profesi Mulia. Beberapa kasus mencuat ke permukaan, di mana guru dilaporkan ke pihak berwajib karena memberikan sanksi disiplin, seperti menegur keras, memberi hukuman fisik ringan, atau meminta siswa melakukan tugas tertentu sebagai bentuk konsekuensi. Dalam konteks ini, muncul pertanyaan besar: sejauh mana guru dapat menegakkan disiplin tanpa melanggar batas hukum dan etika? Tentu saja, tindakan mendisiplinkan yang dilakukan guru harus proporsional, edukatif, dan tidak melanggar hak asasi siswa. Namun, kecenderungan sebagian masyarakat untuk melaporkan guru ke ranah pidana tanpa mediasi lebih dulu sering kali menciptakan efek jera yang tidak sehat bagi para pendidik. Guru menjadi ragu untuk menjalankan tugas mereka dengan penuh keyakinan, khawatir tindakan mereka dapat disalahartikan dan berbuntut panjang. Mencari Titik Temu: Melindungi Guru dan Siswa. Refleksi ini mendorong kita untuk mencari keseimbangan antara melindungi hak siswa dan menjaga kewibawaan guru sebagai pendidik. Beberapa langkah yang dapat dilakukan adalah: Perumusan Kebijakan yang Jelas: Pemerintah dan institusi pendidikan perlu memperkuat regulasi yang memberikan perlindungan hukum kepada guru dalam menjalankan tugasnya, termasuk hak mendisiplinkan siswa selama dilakukan secara proporsional dan dalam kerangka pendidikan. Pendidikan bagi Orang Tua dan Masyarakat: Orang tua perlu memahami bahwa tindakan disiplin yang dilakukan oleh guru adalah bagian dari proses pendidikan, bukan bentuk kekerasan. Perlu adanya sosialisasi tentang pentingnya disiplin dalam pembentukan karakter anak. Penguatan Mediasi: Sebelum membawa kasus disiplin ke ranah hukum, perlu ada mekanisme mediasi yang melibatkan sekolah, orang tua, dan pihak terkait untuk menyelesaikan konflik secara konstruktif. Pelatihan Bagi Guru: Guru juga perlu diberikan pelatihan untuk menghadapi situasi-situasi sulit dalam mendisiplinkan siswa, sehingga mereka dapat bertindak secara bijaksana dan tidak melampaui batas kewenangan. Pada Hari Guru Nasional ini, marilah kita merenungkan pentingnya peran guru sebagai pendidik yang membentuk moral dan karakter bangsa. Kriminalisasi guru yang menjalankan tuchtrecht harus menjadi perhatian serius bagi kita semua. Guru bukanlah musuh bagi siswa, melainkan mitra bagi orang tua dalam mencetak generasi penerus yang tangguh dan berintegritas. Sebagai masyarakat, tugas kita memberikan dukungan kepada para guru untuk menjalankan tugasnya dengan rasa aman, dihormati, dan dilindungi. Karena hanya dengan menghormati mereka, kita dapat memastikan masa depan bangsa yang lebih cerah. SELAMAT HARI GURU (Kartono)

Read More
Umum

PERINGATAN HARI GURU NASIONAL, MERIAH TASIKMALAYA

PERINGATAN HARI GURU NASIONAL, MERIAH TASIKMALAYA Tasik, Media – Memperingati Hari Guru Nasional (HGN) ke 30, diselenggarakan dalam suatu acara yang sangat menakjubkan di berbagai kecamatan Taraju Tasikmalaya, tanggal 25 November 2024, Senen (25/11) Acara yang bergengsi bagi para pendidik di tanah air yang dilansir kutipan dari Inspektur upacara peristiwa, pendapat dan masalah terhadap guru belakangan ini cukup marak oleh ulah peserta belajar yang sangat jauh dari harapan. Refleksi hari Guru Nasional yang disampaikan oleh Kartono sebagai dosen tetap di Universitas Pamulang provinsi Banten, tulisannya dikutif oleh berbagai sambutan di hari Guru Nasional tersebut. Sekolah sekolah menggelar upacara bendera di berbagai tempat di pagi hari awal pekan ini, tampak kesibuk kan yang istimewa oleh seluruh petugas upacara. Pantauan media di wilayah Selatan Tasikmalaya, pada hari guru nasional berlangsung khidmat di setiap halaman sekolah. Acara dimulai pukul 07.00 Wib dipimpin langsung oleh Kepala Sekolah, bertindak sebagai pembina upacara. Kegiatan hari guru ini menjadi momen istimewa. Salah satu sekolah yang menyampaikan amanat dan pesan sangat penting mengenai peran guru sebagai jembatan emas. Kepala sekolah Bapak Dadang, Spd, menyampaikan pesan penting mengenai peran guru sebagai pelita dalam kegelapan dan ujung tombak pendidikan bangsa, mulai dari sekoah dasar hingga pergurun tinggi. Semua sekolah SD, SLTP, SLTA, merayakan upacara di masing masing sekolahnya ,ada yang di lapangan ada juga di depan halaman sekolah. Para siswa tampak antusias mengikuti upacara, terlihat dari sikap mereka yang tertib selama acara berlangsung Upacara usai, kegiatan dilanjutkan dengan pemberian penghargaan kepada guru-guru berprestasi dan lomba-lomba seru antara guru dan siswa, menambah semarak peringatan Hari Guru Nasional. Melalui peringatan hari guru, kita berharap dapat semakin mempererat hubungan antara guru, siswa, dan orang tua dalam menciptakan pendidikan yang berkualitas. “Kami ingin menjadikan sekolah yang tidak hanya mendidik, tetapi juga menginspirasi masa depan semakin berat. Makanya perlu belajar dengan sungguh sebab KNOWLEDGE IS POWER” ujar Dadang. Andi.

Read More
Umum

TANGGUNG JAWAB MENDIDIK DAN DILEMA HUKUM DALAM MENEGAKKAN DISIPLIN

Refleksi Hari Guru Nasional: TANGGUNG JAWAB MENDIDIK DAN DILEMA HUKUM DALAM MENEGAKKAN DISIPLIN Oleh: Kartono, Dosen Magister Hukum Universitas Pamulang Antara Tanggung Jawab Mendidik dan Dilema Hukum dalam Menegakkan Disiplin yang harus terpatri dan wajib diaplikasikan oleh masyarakat di tanah air untuk kepentingan nasional supaya keselamatan terhadap generasi muda ke depan. Kartono mengungkapkan hal tersebut terkait hari “Guru Nasional” ke 30 tahun 2024 katanya kepada Media dalam wawancara di Tangsel, Senen (25/11). Menyikafi refleksi ini, seharusnya hari guru nasional, menjadi momen untuk merayakan dedikasi dan perjuangan para pendidik yang berperan penting dalam mencetak generasi penerus bangsa, kata Kartono. Namun, peringatan ini juga menjadi pengingat akan berbagai tantangan yang dihadapi guru, terutama terkait dengan upaya mendisiplinkan siswa di tengah ancaman kriminalisasi tindakan yang dilakukan demi kebaikan anak didik. Hak Mendisiplinkan (Tuchtrecht): Pilar dalam Pendidikan. Secara historis, guru diakui memiliki tuchtrecht, yaitu hak mendisiplinkan siswa sebagai bagian dari tugas mereka dalam mendidik. Hak ini bertujuan bukan untuk menghukum, tetapi untuk membentuk karakter, kedisiplinan, dan tanggung jawab siswa. Dalam kerangka pendidikan, tuchtrecht esensi dari fungsi pembentukan moral, yang selaras dengan tujuan pendidikan nasional untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sekaligus membangun manusia berkarakter. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, implementasi hak mendisiplinkan ini kerap menjadi polemik. Banyak kasus menunjukkan bahwa tindakan disiplin yang diberikan oleh guru malah berujung pada laporan hukum oleh siswa atau orang tua. ” Guru yang sebelumnya dipandang sebagai figur otoritas moral kini sering kali berada dalam posisi rentan, di mana niat mendidik justru dianggap sebagai tindakan melawan hukum, ujar Kartono sungguh. Kasus Kriminalisasi Guru: Dilema Profesi Mulia. Beberapa kasus mencuat ke permukaan, di mana guru dilaporkan ke pihak berwajib karena memberikan sanksi disiplin, seperti menegur keras, memberi hukuman fisik ringan, atau meminta siswa melakukan tugas tertentu sebagai bentuk konsekuensi. Dalam konteks ini, muncul pertanyaan besar: sejauh mana guru dapat menegakkan disiplin tanpa melanggar batas hukum dan etika? Tentu saja, tindakan mendisiplinkan yang dilakukan guru harus proporsional, edukatif, dan tidak melanggar hak asasi siswa. Namun, kecenderungan sebagian masyarakat untuk melaporkan guru ke ranah pidana tanpa mediasi lebih dulu sering kali menciptakan efek jera yang tidak sehat bagi para pendidik. Guru menjadi ragu untuk menjalankan tugas mereka dengan penuh keyakinan, khawatir tindakan mereka dapat disalahartikan dan berbuntut panjang. Mencari Titik Temu: Melindungi Guru dan Siswa. Refleksi ini mendorong kita untuk mencari keseimbangan antara melindungi hak siswa dan menjaga kewibawaan guru sebagai pendidik. Beberapa langkah yang dapat dilakukan adalah: Perumusan Kebijakan yang Jelas: Pemerintah dan institusi pendidikan perlu memperkuat regulasi yang memberikan perlindungan hukum kepada guru dalam menjalankan tugasnya, termasuk hak mendisiplinkan siswa selama dilakukan secara proporsional dan dalam kerangka pendidikan. Pendidikan bagi Orang Tua dan Masyarakat: Orang tua perlu memahami bahwa tindakan disiplin yang dilakukan oleh guru adalah bagian dari proses pendidikan, bukan bentuk kekerasan. Perlu adanya sosialisasi tentang pentingnya disiplin dalam pembentukan karakter anak. Penguatan Mediasi: Sebelum membawa kasus disiplin ke ranah hukum, perlu ada mekanisme mediasi yang melibatkan sekolah, orang tua, dan pihak terkait untuk menyelesaikan konflik secara konstruktif. Pelatihan Bagi Guru: Guru juga perlu diberikan pelatihan untuk menghadapi situasi-situasi sulit dalam mendisiplinkan siswa, sehingga mereka dapat bertindak secara bijaksana dan tidak melampaui batas kewenangan. Pada Hari Guru Nasional ini, marilah kita merenungkan pentingnya peran guru sebagai pendidik yang membentuk moral dan karakter bangsa. Kriminalisasi guru yang menjalankan tuchtrecht harus menjadi perhatian serius bagi kita semua. Guru bukanlah musuh bagi siswa, melainkan mitra bagi orang tua dalam mencetak generasi penerus yang tangguh dan berintegritas. Sebagai masyarakat, tugas kita memberikan dukungan kepada para guru untuk menjalankan tugasnya dengan rasa aman, dihormati, dan dilindungi. Karena hanya dengan menghormati mereka, kita dapat memastikan masa depan bangsa yang lebih cerah. SELAMAT HARI GURU (Kartono)

Read More
Daerah

Jelang Masa Tenang, Pasangan Calon Bupati Sahrul – Gun Gun, Gelar Takbir Akbar dan Do”a Bersama

Jawa Barat || pewartanasional.com || Jelang masa tenang kampanye pilkada kabupaten Bandung 2024, paslon Bupati No1 Sahrul Gunawan – Gun Gun Gunawan menggelar Tabligh akbar serta do,a bersama, memohon keselamatan, kelancaran dan kesuksesan menjelang pencoblosan pada hari Rabu nanti, tgl 27 Nopember 2024 semoga dan Sahrul-Gun Gun terpilih menjadi Bupati Bandung periode 2024-2028. Acara digelar dilapangan parkir jalan Laswi, Ciparay, Sabtu (23/11/2024) Do,a bersama digelar bersama ketua timses partai kualisi, relawan, simpatisan, ormas serta masyarakat yang hadir di acara Tabligh Akbar dan Doa bersama, Sahrul Gunawan dalam kampanyenya selalu belusukan dan menyapa semua warga sambil mengutarakan program-programnya langsung ke masyarakat yang di sambut antusias oleh masyrakat. Dan tak hanya itu saja, Sahrul Gunawan secara langsung mendengarkan dan menampung aspirasi dari masyarakat langsung, baik itu keluhan dan masukan yang disampaikan langsung oleh masyarakat kepada dirinya. ” Akan menjadi catatan tersendiri bagi saya, semua keluhan dan masukan yang disampakan langsung kepada saya, nanti di jika di takdirkan terpilih menjadi Bupati Bandung, yang mana yang harus di utamakan dan diprioritaskan untuk menjadikan Bandung Menawan,” ucapnya Lanjut sahrul, Alhamdulillah selama kampanye, kami menyapa warga dan berkeliling bersama seluruh partai kualisi, para relawan, simpatisan, Lsm, ormas yang telah berpartisipasi ikut menyukseskan kampanye paslon no urut 1. ” Saya berdo’a semoga segala kebaikan dari para kualisi partai, relawan, simpatisan khusus nya bagi masyarakat kabupaten Bandung yang mendukung Paslon no 1dengan sukarela mereka berikan, baik itu materi, tenaga dan pikiran, semoga dibalas oleh Alloh SWT,” ucap Sahrul Gunawan Tinggal beberapa hari lagi Pemilihan Kepala Daerah serentak baik itu Bupati dan Gubernur Sahrul Gunawan, berharap masyarakat kabupaten Bandung untuk menggunakan hak pilihnya yang baik, yang bersih dan cerdas untuk perubahan kabupaten Bandung menuju Bandung Menawan dan Alus Pisan. ” Tong hilap dinteun rebo kaping 27 November, sumping ka TPS na masing masing, Coblos no 1, Sahrul Gunawan – Gun Gunawan,” tutup Sahrul . ( Adebun)   #kabbandung, #bupatibandung,#kabupatenbandung, #getarpilkadaserentak2024, #bandung , #jabarasih, #bandungmenawan, #bandungmenawanaluspisan, #aluspisan, #viral, #fyp, #breakingnews#ibdonesia, #news, pilkada2024, #indonesiamaju, #foryou, #trending, #live, #indonesiaemas, #pilkadaserentak2024, #adil

Read More