Rapat koordinasi pimpinan Pewarta Nasional (PENA).PFi
ANGGOTA PENA TINGKATKAN KETERAMPILAN SEBAGAI WARTAWAN SEJATI
Jakarta, – Media – Pertemuan rapat koordinasi pimpinan Pewarta Nasional (PENA) dalam upaya meningkatkan keterampilan khususnya dalam bidang penulisan berita dan kepedulian anggota PENA sebagai wartawan sejati untuk mensukseskan program nasional.
Program nasional yang dipimpin oleh Bapak H Prabowo Subianto Presiden Republik Indonesia VIII, mau tidak mau kita harus ikut mensukseskan dan melestari kan berbagai kehidupan sosial dan ekonomi yang tercabik cabik akibat luntur rasa memiliki (Sense of Belonging) Indonesia Raya.
Hal itu diungkapkan oleh Bambang Sudiyono, Penasehat anggota PENA dan mantan Caleg DPR RI dari partai GERINDRA di Sekretariat Yayasan Sekolah Raja Guru Tahoe Jagakarsa, Jakarta Selatan Kamis petang (24/1)
Pertemuan yang akrab antar koordinator PENA membahas penyegaran anggota wartawan di era kepemimpinan Bapak Prabowo Subianto harus mendalami, memfatri ke dalam dada dada Undang Undang Pokok Pers Tahun 1999 dan Undang Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang keterbukaan Informasi Publik.
Undang Undang Nomor 14 Tahun 2008 tersebut tampaknya cenderung dilecehkan oleh pejabat negara maupun pejabat pemerintah selama ini, kata Risman Thomas, mantan wartawan LKBN Antara pada masa kepemimpinan Pembangunan Nasional Bapak Soeharto.
Pelatihan bagi pewarta dalam upaya meningkatkan keterampilan jurnalis anggota PENA dan juga merekrut remaja Masdjid, generasi muda umum dan merekrut lulusan SLTA, Perguruan Tinggi untuk dilatih menjadi jurnalis pemula.
Bagi yang berminat menjadi pewarta seperti sesepuh pendiri Lembaga Kantor Berita Nasional Antara Bapak ADAM MALIK. Kita harus menyimak sejarah mantan wapres Adam Malik meliput NEWS bersepeda dan menelusuri jalan setapak untuk.mencari berita, bukan menunggu informasi.
“Remaja dan pemuda harapan bangsa mari kita belajar dan belajar kuncinya NEWS. Dulu wartawan belajar alam takambang jadi guru. Kini zaman canggih sambil tidur bisa belajar dan make news, “Ujar Irwan Pimpinan umum Pena.
Penekanan kepada anggota PENA, terus belajar dan belajar mendalami jurnalistik sesuai perkembangan zaman, “The more you read, the more you understand” ujar Irwan santai
Diklat Jurnalis ini diselingi dengan belajar terpadu bahasa jurnalistik Inggris dan bagi anggota mengikuti informal education instruktur cukup dari internal PENA saja kata Irwan.
Jika pelatihan jurnalis dari unsur formal education kita harus melibatkan instansi pemerintah terkait sebab Diklat dilaksana kan setiap hari selama seminggu mata pelajaran.
Diklat jurnalis diadakan 1 minggu dua kali setiap hari Rabu dan Minggu. Pelatihan off line dan on line ( Bagi yang tidak bisa hadir ) di bulan April nanti.
Instruktur selain dari unsur informal, juga melibatkan petinggi birokrasi dari unsur eksternal. “Jadi kita melihat hasil rapat yang sudah dilaksanakan sambil menengok, agenda diklat, ” kata Irwan.
Untuk.memotivasi komunitas Alumni, Remaja mesjid, generasi muda, karang taruna dan lulusan SLTA dan Perguruan Tinggi, diperlukan keterlibatan instansi pemerintah terkait sebab peserta pelatihan “Wartawan Kilat” tersebut akan mendapat Sertifikat, KTA dan seragam wartawan. Pelatihan ini berbayar. Andi.