Jawa Barat || pewartanasional.com || Tim gabungan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah II dan Balai Penegakan Hukum (Gakkum) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI menggelar penertiban dan penindakan penyadapan getah.
Dalam penertiban tersebut, berhasil menemukan bukti-bukti adanya aktivitas penyadapan getah ilegal di kawasan Kareumbi Barat, tepatnya di wilayah Desa Dampit. Penertiban dan penindakan ini dilakukan sebagai respons atas laporan dari LSM Trisakti Nusantara Indonesia yang masih adanya kegiatan penyadapan getah walaupun sudah dilarang.
Tim berhasil menemukan sejumlah barang bukti di lokasi. Di antaranya, ratusan mangkok sadap yang masih terpasang pada batang pohon, serta cairan penyubur getah yang digunakan untuk meningkatkan hasil sadapan.
Sayangnya, saat tim tiba di lokasi, tidak berhasil menangkap tangan para pelaku penyadapan. Diduga, mereka sudah mencium operasi penertiban ini sesaat sebelum tim tiba. Meskipun demikian, temuan ini menjadi bukti kuat bahwa aktivitas ilegal ini masih marak terjadi di kawasan hutan lindung Kareumbi.
“Kami memang tidak berhasil menangkap tangan pelakunya di lokasi. Namun, penemuan ini sudah cukup membuktikan bahwa masih ada aktivitas penyadapan getah ilegal di Kareumbi Barat, wilayah Desa Dampit,” ujar salah satu perwakilan tim BKSDA.
Seluruh barang bukti yang berhasil diamankan, akan diserahkan ke Kantor BKSDA Wilayah II Soreang untuk proses lebih lanjut. Tim juga akan melaporkan hasil temuan ini kepada pimpinan mereka, lengkap dengan data dan fakta yang dikumpulkan di lapangan.
Kegiatan penertiban ini menjadi sinyal tegas dari pemerintah bahwa mereka tidak akan menoleransi perusakan lingkungan dan eksploitasi hutan secara ilegal.
Pihak BKSDA dan Gakkum KLHK berkomitmen untuk terus meningkatkan patroli dan pengawasan guna melindungi keanekaragaman hayati serta menjaga kelestarian hutan di Indonesia. Masyarakat diimbau untuk turut serta melaporkan jika menemukan aktivitas serupa demi kelangsungan ekosistem alam. (Adebun
