Pewartanasional.com

Ramadhan 1446 H

WARGA TERBARING LIMA TAHUN DI JAKARTA

Durrahim terlihat tinggal tulang. Foto/Risman.

Seorang warga, terbaring selama lima tahun, bernama Durahim (36) bermukim di wilayah Rt 01/RW 07 kelura han Papanggo, kecamatan Tanjung Periuk kota Adm Jakarta Utara provinsi DKI Jakarta.

Dengan terbaring sepanjang hari,Durahim tampak tinggal tulang yang ditutup kulit di badannya. Ia tinggal bersama Sdr tertua Dul Rahman, didampingi ibunya yang lumpuh dan adiknya yang sakit kelainan jiwa, menambah rumit dan memprihatinkan.

Kakaknya, Dul Rahman selaku kepala keluarga beru paya mengatasi, masalah, yang menimpa Durahim berd’oa kepada Tuhan Yang Maha kuasa agar ia diberi petunjukmengatasi musibah yang menimpanya.

Dalam kesempatan itu, salah satu pegiat Sosial Kemanusian dari Dapur Santri Indonesia, dipimpin oleh Sudiyono, sudah membantu penggalangan donasi sesuai tupoksinya.

Penggalangan dana.itu, ditampung oleh sebuah Yayasan berkantor di kawasan Cilandak Jakarta Selatan. Donasi yang peduli kepada Durahim, sudah membantu melalui rekeningnya.

Pihak pegiat sosial DSI, sebagai pendamping Durahim terkendala ketika pencairan dari donasi yang tertampung di Yayasan yang terletak di jalan raya Marga Satwa Pasar Minggu Jakarta Selatan.

Menurut Dul Rahman, pencairan dari donasi, akan dipergunakan untuk berobat Durahim semakin hari semakin memprihatinkan kondisinya.

Dul Rahman, bermukim di gubuk reot kontrakan dan dua anaknya pun sedang dirawat di RS kota adm Jakarta Utara karena terjatuh dan geger otak.

Bantuan penggalangan dana dari donasi untuk Durahim yang digerakkan oleh pegiat sosial dari Dapur Santri Indonesia ( DSI) sebagai pendamping
tampaknya sangat berhasil puluhan, bahkan mencapai ratusan juta masuk ke yayasan itu a.n Durahim.

Dengan terpana dan lesu, Dul Rahman (46) mengen dong dan memeluk anaknya yang terjatuh didampingi oleh istri di sebuah RSUD Jakarta utara baru baru ini

Dul Rahman dan Istri sambil menunggu panggilan medis untuk menanggulangi anak yang jatuh dan geger otak, hampir sebulan terbaring di RSUD, Jakarta Utara.

Dul Rahman yang sehari hari kerja serabutan, buruh kasar, membantu ibunya yang lumpuh, kakaknya yang sakit dan adiknya mengalami gangguan jiwa, katanya kepada wartawan di Kediamannya, Senen (3/5)

Bantuan donasi untuk Durahim terkendala pencairan di Yayasan, kata tim pendamping dari DSI, Senen malam (3/5)

Warga yang bermukim di wilayah RT 01/RW 05 kelurahan Papanggo kecamatan Tanjung Periuk ini juga sering diusir karena sering terlambat membayar kontrakkan.
.
Pegiat sosial, Dapur Santri Indonesia yang bergerak di bidang sosial kemanusian telah menggalang dana untuk.membantu Durahim melalui sebuah Yayasan, di Cilandak Jakarta Selatan.

SEGERA CAIR

” Penggalangan dana sosial dan bantuan, a.n Durahim itu diduga sudah ada, dan harus segera dicairkan, tetapi pihak yayasan belum bisa dengan berbagai alasan hampir sebulan mengurusnya, ” kata pegiat Sosial DSI yang mendampi ngi Durahim maupun Dul Rahman.

Pegiat Sosial Sudiyono mengungkapkan, ” Kami seperti dipimpong oleh Yayasan itu, ” ujarnya di kediaman Jalan raya satu Jagakarsa, kota Jakarta Selatan, Senen malam (3/5)

Penggalang dana sebagai pegiat Sosial Kemanusian ini sudah digeluti bertahun tahun oleh DSI.

Sejak ada pengawasan dari OJK, pihak Yayasan tampak nya sudah tidak sehat donasi yang sudah masuk ke rekening Durahim seharusnya bisa dicairkan untuk biaya berobat

Oleh karena itu, Dul, sambil mengusap ngusap kepala anaknya yang geger akibat terjatuh, meminta agar bantuan dari donasi yang digalang oleh DSI segera cair,jelasnya lesu.

” Jika ada donasi yang peduli untuk meringankan beban Durahim tentu atas petunjuk Rabbi – Nya, ” tutur ustad Mawardi.

” Yuk bantu meringankan beban Durahim, Donasi off line BRI/Kode Bank 002 an Durahim 033901117720504, ” jelas Sudiyono. Komfirmasi donasi dengan Pegiat Sosial call WA, 085209489111.

” Dapur Santri Indonesia dengan timnya turun tangan, dan peduli menggalang bantuan donasi untuk Durahim demi Sosial kemanusian ,” tutur Sudiyono serius.

” Meskipun.bantuan dari, masyarakat mulai dari nilai seribu rupiah hingga seratus ribu, nampaknya dapat meringankan beban yang ditanggung oleh Durahim.

Sebelas jiwa yang tinggal di rumah kontrak seluas 5 x 6 meter, Durahim tidur berhimpitan diatas plastik tanpa kamar pembatas dan sumpek oleh lingkungan pemukim yang padat.

Durahim yang dipandu oleh Dapur Santri Indonesia (DSI), sebagai pendamping nampaknya mengharapkan, bantuan dari donasi segera cair.

” Dan keluarga yang sakit segera sembuh dengan bantuan dari Puskesmas, donasi dan hamba Allah, ” pinta Dul Rahman diakhir wawancara dengan Pers.

Ketua DSI, mengimbau para pembaca untuk bisa men share link tsb ke medsos, sehingga memberi kesempatan kepada yang lain untuk berbagi.

Donasi mulai 1000 rupiah bisa bayar pakai Gopay, demikian keterangan pegiat Dapur Santri Indonesia. ( Risman )

LEAVE A RESPONSE

Your email address will not be published. Required fields are marked *