Pewartanasional.com

Ramadhan 1446 H

NEGERI GALO GANDANG, DIPADATI PERANTAU DARI JAWA

Perantau usai sholat Ied.

Batusangkar – Sebuah negeri bernama Galo Gandang yang berada di wilayah kabupaten Batu Sangkar, Sumbar, pernah dihebohkan oleh masyara kat karena terdapat warga yang dipasung di tahun 1979. Negeri yang elok itu, kini dipadati oleh perantau yang datang dari berbagai daerah di pulau jawa.

Ikatan keluarga Perantau Galo Gandang( IKPGA) Sumbar, berasal dari nagari tigo koto kecamatan rambatan kabupaten tanah datar, nampaknya tetap pulang “Basamo” ke kampung halaman untuk berlebaran, Idul Fitri 1442 Hijriyah tahun 2021 Masehi Kamis (13/5)

Sekitar 500 orang warga negeri itu pulang kampung berkonvoi, menggunkan kendaran pribadi roda empat sejumlah 100 mobil nampaknya uca mengikuti prokes.

Salah seorang perantau mengatakan kepada reporter Pewarta Indonesia saat bersantai duduk di Lapau Simpang Tiga, Galo gandang, Rabu malam (12/5)

Menurut perantau itu, Pulang kampung tahunan itu sudah drencanakan oleh perantau yang disiapkan oleh pengurus IKPGA dari tahun ke tahun untuk pulang Basamo.

Pulang basamo, lebih keren disebut, ” Silaturahmi, Anak Kaponakan Jo Warga di Kampung Negeri Asal “, ucap Asdi tokoh setempat.

Pulang Basamo di tahun 2020 tertunda karena merebak pandemi covid -19 dimana mana,diberlakukan PSBB oleh pemerintah sesuai Keppres Nomor : 6 Thn 2020 tentang Protokol Kesehatan ( Prokes)

Pantauan wartawan Hendrizon, saat ini perantau yang pulang kampung terbatas, karena jadwal kegiatan pulang mudik dibatasi oleh Peraturan Pemerintah terkait dengan pandemi covid 19 yang tidak.menentu.

Insya Allah paguyuban IKPGA tahun 2024, diharap kan bisa pulang Basamo. Perantau Galo Gendang diduga sudah mempunyai anggota sekitar 1500 KK , bertebar di berbagai wilayah kabupaten dan kota di seluruh tanah air.

TANAH ABANG – CIPULIR

Kebanyakan, mereka ber mukim di wilayah Jabode tabek, dan umumnya masyarakat / anggota IKPGA, berusaha sebagai pedagang pakain di pasar tanah Abang – Cipulir Jakarta.

Mantan pegawai ASN Asdi Malin Suta, dari Deppen, kabupaten 50 kota Payakumbuh, kini Kominfo, mengatakan, IKPGA berdiri di tahun 1970 an yang sebagian besar membantu warga di kampung

Mereka menggalang dana untuk merenopasi masjid Akbar Galo gandang yang hampir rampung, sudah 80 persen kondisinya siap.

” Kami masyarakat Galo Gandang yang menetap di kampung, mengharapkan perantau IKPGA yang pulang kampung, membuat porgram untuk meningkat kan perekonomian masyara kat yang ada di kampung halaman, ” tutur Asdi serius.

Bantuan diutamakan dalam bidang pertanian dan perkebunan serta program lainnya yang didukung oleh pemerintah daerah kabupa ten tanah datar.

” Program yang mendesak yaitu sarana penghubung agar jalan ke lokasi lahan pertanian dan perkebunan bisa diperbaiki untuk kelancaran transportasi masyarakat yang melaksa nakan kegiatannya, ” demikian Asdi dalam keterangannya kepada Pewarta Indonesia sebelum berlangsung “Takbir Kemenangan ” Rabu malam. (Hen)

 

….

LEAVE A RESPONSE

Your email address will not be published. Required fields are marked *