POLISI TASIKMALAYA PEDULI KEPADA WARGA YANG SAKIT
Polisi peduli warga.Foto/ist
Tasik – Jajaran kepolisian di Tasikmalaya Jawa Barat, nampaknya sangat peduli kepada warga yang sakit yang terdapat di sebuah desa karena lumpuh, stroke dan masih remaja mulia.
Polisi yang menjenguk.ke rumah warga pesakitan tersebut, nampaknya ter – panggil karena kepedulian terhadap masyarakatnya.
Sementara, salah seorang warga bernama Durahim (36) yang menderita lumpuh dan stroke di masa remaja, hampir lima tahun terbaring di kontrakkan di kota adm Jakarta Utara.
Warga Papanggo kecama tan Tanjung Periuk, yang menderita sakit, terbaring di tempat tidur karena sakit, mungkin karena ekonomi atau masalah sosial lainnya sehingga lumpuh tak bisa bergerak.
Begitu juga salah seorang warga di salah satu desa di Tasikmalaya Jawa Barat, menderita seperti Durahim lumpuh tak bisa bergerak ter baring di tempat tidur ber hari.hari, hitungan.minggu, bulan dan bahkan mencapai tahunan.
Warga di desa Tasikmalaya yang sakit hingga tinggal tulang yang dibaluti kulitnya sangat menyenyuhkan hati ketika melihatnya sangat terenyuh bahwa Si Sakit dikunjungi.oleh Polisi yang peduli terhadap Si pesakitan.
Ternyata masih ada yang peduli, seperti tampak dua anggota polisi memotivasi Si sakit dengan memberi bantuan dan memeriksa kesehatannya, baru baru ini.
” Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberi Taufiq dan Hidayah – Nya kepada Pak Polisi itu, ” tutur keluarga sambil mengadahkan kedua telapak tangan berdo’a kepada yang kuasa.
Sementara, Durahim yang terbaring lima tahun di tempat kontrakkannya, ternyata juga masih ada yang peduli kepada warga Tanjung Periuk Jakarta Utara itu.
DSI PEDULI
Sebuah lembaga sosial kemanusian di Jakarta, Dapur Santri Indonesia (DSI) yang peduli kepada Durahim dan sudah menggalang donasi untuk membantunya.
Alhamdulillah donasi dari masyarakat yang digalang oleh DSI, sudah masuk untuk Durahim yang ditampung oleh sebuah Yayasan yang memiliki legalitas hukum..
.
Legalitas, yayasan yang berkantor di jalan Marga Satwa Cilandak Jakarta Selatan itu, berulang kali dikunjungi oleh DSI untuk melengkapi kekurangan adminitrasi yang disyarat kan agar bantuan dari donasi itu cair untuk berobat Durahim.
Proses pencairan oleh Yayasan tersebut nampak nya masih melengkapi syarat dan sementara Durahim, yang sudah fana nampaknya menunggu panggilan ilahi, ujar Ny Endah kepada wartawan di Jakarta, Rabu (19/5)
Akan tetapi bantuan donasi yang sudah tertampung di Yayasan itu ketika diminta pencairan selalu saja ada alasan. dari Yayasan itu, ” Kami sudah memenuhi syarat yang diminta oleh Yayasan tersebut hampir tiga bulan mengurus Durahim, ” ujar Endah serius.
MITRA
Pengurus DSI Ibu Endah mengungkapkan kekecewa annya terhadap Yayasan yang sudah menjadi mitra kerja dan pihak yayasan selalu berjanji, mungkir dan mungkir lagi, kata Endah sebagai pendamping Si sakit Durahim.
Menurutnya, hampir tiga bulan dana yang masuk ke Yayasan yang menampung donasi a.n Durahim itu sudah menumpuk dan belum bisa dicairkan untuk Si sakit Durahim yang me – nunggu dan menunggu sampai kapan ?
Pihak yayasan dengan berbagai alasan, sepertinya “Kami dari komunitas sosial kemanusian, kami nampak nya hal dipimpong oleh Yayasan itu, tukasnya kecewa kepada wartawan.
Sementara, Durahim yang terbaring perlu biaya berobat dan butuh.kosumsi dan sebagainya untuk mempertahankan hidupnya.
Durahim ditampung oleh kakaknya Dul Rahman yang bekerja sebagai buruh serabutan di Tanjung Periuk.
Mereka mengontrak di sebuah gubuk yang sempit dan pengat di kelurahan Papanggo kecamatan Tanjung Periuk Jakarta Utara.
” Pihak.Yayasan yang menampung penggalangan dana dari donasi masyara kat yang dilaksanakan oleh DSI, sampai hari ini belum cair.
” Meskipun syarat adminis trasi dan Manajemen sudah tuntas oleh DSI kepada Yayasan itu, dan Ramadhan pun selesai, namun dana dari donasi yayasan tetap saja mungkir,” kata Endah pengurus DSI Jakarta gusar (Tim PI)