Pewartanasional.com

Ramadhan 1446 H

PETERNAK TELUR DAN MAHASISWA UNJUK RASA DI JAKARTA

Unjuk rasa pertenak. Foto/Risto

 

Jakarta – Sejumlah 500 orang, perkumpulan peternak telur dan unggas datang dari berbagai daerah di Jawa Timur, Jateng, Jabar dan Lampung, berunjuk rasa, menyampaikan aspirasinya ke Kementerian Perdagangan, Kemensos dan DPR RI.

Mereka yang sampai di Jakarta, hari Minggu berkumpul di Monas dan Senen pagi (11/10) ber orasi sebelum menuju Kemendag, Kemensos dan DPR RI di pakiran Monas Jalan Merdeka Selatan Jakarta pusat.

Orasi yang disampaikan oleh gabungan Mahasiswa jurusan pertanian dari UNPAD di Bandung, Jogyakarta, Jawa Timur dan Bogor, meminta Lembaga dan pejabat terkait untuk memperhati kan peternak telur dan unggas, sebab usahanya hancur akibat adanya ” Integrator Bagaikan Predator ” belakangan ini, kata Isna mahasiswi di Bandung.

“Selamatkan Peternakan Rakyat yang mengkritik UU No 10 tahun 2009 jika terus berlaku membuat hak hidup peternak rakyat dan UMKM hancur dan jika usaha nya mati, maka jutaaan orang menjadi penganggur, ” kata Oterator dari provinsi Lampung Selatan.

Sementara, emak emak pertenak telur dan unggas yang datang dari Blitar Jawa Timur, dengan 20 bis, meminta pemerintah supaya menaikkan harga telur. Budi daya peternakan telur dan unggas saat ini terus terpuruk sebab anjlok harga di pasaran, katanya.

MONOPOLI

Menurut rombongan peternak dari Blitar Jawa Timur itu, Integrator menjadi Predator artinya pengusa ha yang sudah konglomerat.memo nopoli semua produk sehingga hasil peternakan telur, terjual murah dan selalu.merugi, alias ” Kali Lobang, Tutup Lobang”

“Tindak dan Usut Penjual Telur He ” yang tertulis di spanduk pengunjuk rasa dari Jawa Timur.

Salah seorang emak.emak yang mengkoordinir Peternak telur dari Blitar, menjelaskan bahwa budi daya telur terus merosot dan harga pun tidak stabil antara modal dan penjualan tidak seimbang, katanya.

Harga telur di pasaran saat ini, berkisar antar 12.000 sd 13.000/Kg. Modal.untuk pengolahan telur berkisar 13.500 sampai 15.000, kata Ibu Nurul koordinator emak emak yang unjuk rasa dari Jatim.

Sebab itu peternak telur mengim bau pemerintah untuk menaikkan harga telur dan memperhatikan budidaya ternak yang kini peternak mengalami, “Maju kena, mundur pun kena,” sebab tidak Balance antara modal dan.pendapatan.

Selesai pengarahan dan orasi oleh koordinator mahasiswa, peternak telur, dari Blitar dan Lampung Selatan, pengunjuk rasa, berbagi meninggalkan Pakir Monas, menuju Patung Kuda, DPR RI, Kemendag dan Kemensos.

Petugas Jajaran Polda Metro Jaya dan Sat Pol PP beserta Satlantas mengawasi titik kumpul peternak telur dan unggas yang ber Orasi dan berunjuk rasa di Pakir Monas, setelah itu, secara tertib mereka menuju masing masing kemente rian untuk menyampaikakan aspirasinya. (Risto)

LEAVE A RESPONSE

Your email address will not be published. Required fields are marked *