IBU SAPRIYANI PEREMPUAN TANGGUH DI DEPOK
Pemulung Sapriyani.Foto/Ist.
Depok – Dalam rangka menyambut hari ibu, kali ini Pewarta Indonesia menampilkan beberapa perempuan yang tidak menyerah di masa pandemi.
Ia adalah Ibu Sapriyani, seorang perempuan pemulung, setelah sholat subuh dimulai pekerjaan
nya memungut bekas bekas botol dan aqua serta bekas sampah lainnya.
Ia bermukim di sekitar kawasan Sawangan Permai kecamatan Sawangan, dengan mengais barang bekas dari pukul 04.00 dinihari, hingga pukul 06.00 pagi.
Ia tanpa merasa capek dan lelah.
Ibu dengan dua anak dan dua cucu itu, bermukim di RT 01/ RW 016 bedahan kota Depok,Jawa Barat.
Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari – hari, Ibu dua cucu itu juga bekerja sebagai Asisten Rumah Tangga (ART) di sebuah komplek perumahan.
“Ngak cukup mbak kalo cuman dari hasil pemulung, ” tukasnya kepada wartawan, Jumat (17/12)
Dari hasil pemulung dia memperoleh, penghasilan dalam semingu atau tujuh hari, sebanyak 130 rb, setara dengan 40 kg, itu juga tidak selalu begitu, kadang kala cuma hanya 30 ribu, lanjut ibu Sapriyani sambil menenteng hasi pulungnya.
Memang tidak banyak pilihan kerja, dengan pendidikan yang tidak tamat Sekolah Dasar (SD), selain pekerja kasar yang sudah ditekuninya kini sebagai pemulung nampaknya bisa menambah penda patan untuk keperluan dapur.
Beratnya tanggungan hidup, ditambah suaminya “dirumahkan”, memaksa bu Sapriyani, menjadi tulang punggung utama, bagi keluarganya.
Diakhir perbincangan, bu sapriyani berharap, pemerintah, bisa membantu dalam bentuk modal usaha, tutupnya (Rin)