Pewartanasional.com

Ramadhan 1446 H

SILAT PRAKTIS BAGI LANSIA DAN REMAJA DI JABODETABEK

Remaja sedang berlatih. Foto/Ikm

Jakarta, – Perantau Minang yang tergabung dalam Induk Keluarga Minangkabau (IKM) Jagakarsa Jakarta Selatan melestarikan budaya leluhur dengan menyeleng garakan ilmu silat bela diri secara praktis bagi lanjut usia (Lansia) dan remaja di Jabodetabek.

Hal itu disampaikan oleh ketua IKM Jagakarsa Khairul dalam suatu acara Silaturahmi dengan pemuka dan tokoh masyarakat Minang di balai Pertemuan De Batavia, Jumat malam (24/12).

Pertemuan dalam upaya meng informasikan penting bagi Rang Rantau mengetahui dan memaha mi budaya leluhur tentang Ilmu silat yang kurang mendapat perhatian oleh generasi saat ini, kata Khairul.

Oleh karena itu, IKM Jagakarsa memfasilitasi kegiatan pelatihan ilmu bela diri Silat Praktis yang dilaksanakan setiap malam minggu di Sanggar De Batavia Jagakarsa Jakarta Selatan.

Pelatih Silat Edwel Datuk Rajo Gampo Alam yang tidak asing bagi khalayak dalam negeri hingga manca negara. Dalam sambutan nya memberi wejangan tentang Budaya Leluhur tanah minang yang perlu dilestarikan, jelasnya depan pemuka, pemuda, dan emak emak yang hadir Jumat malam.itu.

” Silat Harimau ” yang merupakan ilmu bela diri sangat diminati dan dihargai oleh warga negara asing, sementara kita yang memiliki budaya nenek moyang asli rendah perhatiannya, ungkap Edwel prihatin.

Pusaka nenek moyang kita, yang ditinggalkan oleh leluhur, selain ilmu bela diri silat, juga memper dalam ilmu agama, seperti filosofi ” Anak jika sudah bisa tulis baca disuruh merantau jika belum berani merantau tinggal di Surau atau Langgar/Mushola ”

Artinya mereka memperdalam tulis baca Al-Quran untuk memfatri Aqidahnya sebagai landasan keya kinan, berupa Iman, Islam dan ihsan, dipelajari selama di surau atau mushola dengan bimbingan guru, Ngaji (Mengaji).

Setelah mengerti sifat 20 dan nan ampek, barulah merantau tetapi merantau harus diiringi dengan ilmu bela diri yang dikenal Silat. Silat itu berarti Silaturahmi, ungkap Datuk Rajo Gampo Alam.

Perantau mempelajari ilmu bela diri sebagai “Sako Pusako” yang tak lapuak dek paneh, tak lakang dek hujan harus dipelajari dan dilestarikan oleh masyarakat minang itu sendiri.

Edwel Datuk Rajo Gampo Alam yang sudah bolak balik melatih di beberapa negara di eropa, belanda dan negara lainnya, kini menyadari anak keponakan dan generasi di perantauan harus mempelajari ilmu silat, yang diwariskan yaitu Silat Harimau Minangkabau, tuturnya.

BABUAH

Sebagai awal pertemuan ikut memberi sambutan orang tua kito dan tokoh minang, Drs Saadi Djamal, mengungkapkan pepatah, ” Karatak madang di hulu, babuah babungu alun, merantau bujang dahulu, di kampung alun paguno “.

Dengan pepatah itu, tidak bisa kita merantau dengan tangan kosong atau tulang ampek karek saja. Tetapi harus dibekali dengan ilmu bela diri sebagai budaya leluhur ” Silat Harimau ” yang hampir terlupakan oleh generasi.hari ini dan mungkin juga generasi yang akan datang, tuturnya serius.

Pada pertemuan itu juga dihadiri oleh Sekretaris IKM Jabodetabek, Risman gelar Malin Kayo, dan Mr Denmark warga negara asing yang akan ikut berlatih bersama lansia.

” Mulai tahun baru 2022, program pelatihan Silat Praktis bagi lansia diadakan di Sanggar Seni Budaya, Residence De Batavia setiap malam Sabtu, ” jelas Khairul.

Untuk itu, IKM Jagakarsa, mengimbau dunsanak, anak dan keponakan di wilayah Jabode tabek, ikut bergabung dengan kegiatan pelatihan Silat Harimau Minangkabau.

Menurut Ketua IKM Khairul Sikumbang, SH, pelatihan ini bukan untuk Lansia saja tetapi juga untuk remaja dan pemuda.

Silek Harimau Praktis Kepada Dewasa untuk Pendampingan kepada anak dan Remaja yang Belajar dan Berlatih Seni Bela diri.

“Silek Harimau Praktis diseleng garakan di Sanggar Seni Budaya IKM De Batavia, setiap Jumat, malam Sabtu. Pada hari Senin, malam selasa khusus bagi Anak-anak dan Remaja, ” demikian keterangan Khairul Sikumbang, SH. Ketua DPC IKM Jagakarsa.(Rin)

LEAVE A RESPONSE

Your email address will not be published. Required fields are marked *