TRADISI ISRA MI’RAJ DI DESA TASIKMALAYA
Isro Mi’raj di berbagai daerah di Jawa Barat. Foto/Ust.
Tasik – Masyarakat Taraju memperingati acara Isra Mi’raj, dan mengikutsertakan anak anak.dan remaja, dengan.acara yang dilomba kan di desa Singasari kabupaten Tasikmalaya.
Berbagai daerah di desa yang ber beda, memiliki tradisi yang berbeda saat menggelar Isra Mi’raj, meski pun masih dalam masa pandemi Covid -19, nampaknya tidak mengu rangi kemeriahan dan khidmatnya pengajian.
Seperti acara Isra Mi’raj yang diperingati oleh warga dengan tradisi yang sangat mewah, diselenggarakan di desa Singasari, Kecamatan Taraju, Sabtu (20/2)
Sebab setiap warga wajib mengikuti dan membuat acara untuk dilomba kan. Tradisi tersebut berkenaan dengan perjalanan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dalam sehari semalam untuk menerima perintah Sholat 5 waktu yang dilaksanakan oleh umat muslim.
Dewan Kemakmuran Mesjid ( DKM) simpang Desa Singasari kecamatan Taraju, Tasikmalaya Jawa Barat, me nampilkan tradisi yang biasa dilak sanakan oleh masyarakat setempat dalam memperingati perayaan hari besar Islam.
Tradisi ini biasanya dilaksanakan dengan acara yang begitu meriah ada perlombaan yang diadakan oleh jajaran DKM dan panitia, seperti contoh lomba Kosidahan, Adzan, baca Ayat Al-quran Cerdas Cermat dan lain sebagainya.
Acara yang dilaksanakan selama tiga hari tiga malam, dikuti oleh anak anak kecil dan remaja sebagai peserta lomba.
Selain itu, tampak juga bapak bapak dan ibu ibu yang ikut serta mengikuti acara ini dari lima Rukun Tetangga (RT). Acara Isra Mi’raj dilaksanakan di depan Madrasah Al-Barokah. Malam pertama acara diperuntukkan untuk anak dan pemuda pemudi remaja.
Malam terakhir acara pengajian yang menampilkan Kyai Yogi Andriana .S.Ag dari Balangenong Sukabakti yang diundang khusus untuk menyemarakkan acara Israk Mi’raj.
Pengunjung yang membuldak juga dihadiri.oleh pengurus RT, tokoh masyarakat, kepala desa dan ikut hadir ketua MUI se – kecamatan Taraju.
“Tradisi Rajaban dilaksanakan sebagai pengingat agar umat Islam tidak lupa akan jati diri dalam menjalani kehidupan, ” ungkap Penceramah
Andriana mengharapkan agar bisa lebih teliti dan hati-hati dalam setiap jengkal aspek kehidupan sebab semuanya merupakan kendali Ridha Illahi, tukasnya serius.
Di akhir ceramahnya, semua berkumpul, dan Kyai membacakan do’a untuk kemudahan rejeki dan warga terhindar dari Mala Petakan dan Mara bahaya, dan acara ditutup dengan pembagian hadiah, demikian laporan Wartawan (Andi)