SEBAGAI PENGGIAT
Ilustrasi kreatif Sawala Budaya.foto/Ist.
SEBAGAI PENGGIAT
Pada saat Abah Anton sebagai tokoh masyarakat Jawa Barat, Ia juga dikenal sebagai penggiat Anti Intoleran dan Radikalisme, ” Saat ini yang namanya Nasionalisme Ki Sunda kembali dipertanyakan,” katanya
Karena menurut kajian Lembaga Survei Wahid Institute, mengungkap kanJawa Barat merupakan wilayah terintoleran selama 15 tahun berturut turut.
Oleh sebab itu , tujuan diadakan kegiatan “Sawala Budaya” ini untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air serta spirit kebersamaan kepada para tokoh adat, tokoh budaya, dan tokoh seni di Jawa Barat, sehingga Ketika Berbicara Nasionalisme dan Cinta tanah air, Ki Sunda harusnya menjadi Garda terdepan.
Dikarenakan adanya Amanat Galunggung sebagai Amanat orang Sunda, yang merupakan salah satu Presentasi cikal bakal awal , sebuah Naskah kuno yang isinya mengharus kan, dan mewajibkan agar rakyatnya menjaga suatu Kabuyutan.
Selain itu juga menjaga tempat suci, sebagai satu Teritory atau wilayah dengan sangat keras sebagai perwujudan cinta Ka Lemah Cai – Cinta kepada Tanah air, dengan demikian bisa dikatakan bahwa Konsepsi Cinta Tanah air, telah ada dan lahir dari Tatar sunda sejak zaman para leluhur.
Pesan lain yang perlu dikaji adalah menyangkut sikap dan prilaku orang sunda yang harus Berilmu Pare (Padi) dan Cinta Damai, dengan Motto : Membangun kekuatan dengan kedamaian, membangun kekuatan dengan kerendahan hati.
” Kita baru bisa kuat kalau situasi damai, karena bagaimana mungkin bisa bekerja atau beraktivitas kalau situasi rusuh dan tidak aman. Kita bisa kuat bukan karena mengandal kan Kesaktian semata, tapi yang lebih utama adalah sikap perilaku dan etika yang santun, rendah hati dan tidak boleh merasa besar kepala.
jika ada Ki Sunda yang masih suka bersikap sombong adigung adiguna, itu namanya Kisunda Kajajaden (Sunda jadi jadian ) Kisunda yang tidak faham dengan filosofi Sunda sebab itu seni dan budaya Sunda harus dilestarikan. Itulah beberapa inti sari dari Amanat Galunggung.
Sebelum mengakhiri paparannya, Anton Charliyan yang mantan Kadiv Humas Polri ini meminta kepada komunitas yang hadir agar meman faatkan “Sawala Budaya” bersama BRI Tasikmalaya ini, untuk bisa mengupas berbagai persoalan di masyarakat.
”Dengan adanya Sawala Budaya ini, maka diharapkan dapat menjadi Problem solving baik dalam sektor budaya maupun ekonomi kerakyatan sebagai sumber kehidupan sehari hari.
Selain itu dapat mengobarkan semangat wawasan Kebangsaan, rasa persatuan dan kesatuan kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Sunda, wabil khusus masyarakat Sukapura Tasikmalaya.
Karena dalam Sawala ini juga melibat kan stakeholder terkait, seperti keterlibatan Bank BRI, Dinas Indag Kabupaten Tasikmalaya, dan KADIN, serta dinas/instansi terkait lainnya.
Sebagaimana diungkapkan oleh Kadis Indag Bah Iwan Ridwan sbb : kini kami semua ,baik , Indag , Kadin maupun BRI , siap membantu untuk problem solving masalah ekonomi yang berbasis budaya dengan mengadakan berbagai pelatihan UMKM, seperti kursus Batik, Pandai besi Bedog, Bordir, Peternakan domba, pertanian dan lain sebaga inya.
” Kami dari dinas terkait akan memberi peluang usaha lainnya demi kemajuan masyarakat Tasikmalaya di berbagai sektor .”ujarnya.
Lebih lanjut dia mengungkapkan rasa syukurnya, dengan dukungan dari BRI, kini pemerintah lewat Rumah BUMN siap juga membantu para budayawan dalam melaksanakan kegiatannya, baik itu dari segi sarana prasarana maupun dari soft skill, serta siap bantu permodalan melalui program KUR .
Khusus untuk Sarana dan Prasarana (Sarpras) kini dinas Indag Kabupaten. Tasikmalaya telah menyediakan gedung Kreatif di Pamoyanan Ciawi yang dapat digunakan selama 24 jam untuk kegiatan masyarakat.
Bahkan dari pihak KADIN sebagai mana diungkapkan H Cecep, ada program pengiriman Tenaga kerja profesional ke Jepang, diawali dengan melakukan pelatihan Bahasa Inggris dan keterampilan selama 6 bulan.
Insya Allah akan dapat insentif minimal 25 juta / bulan selama 3 tahun bekerja, acara SAWALA Budaya berlangsung meriah dan antusias serta penuh keakraban. Yang menjadi catatan khusus kepedulian BRI terhadap budaya yang pertama kali ini, dan mendapat apresiasi yang luar biasa dari seluruh kalangan masyara kat Sunda yang ada di Jawa Barat, demikian keterangan dikutif media. (Tim)