Anggota PPM gagah dan siap.FotoIst
WAHAI PUTERA PEJUANG LVRI, LANJUTKAN PERJUANGAN ORANG TUA KITA
Jakarta, (Media) – Dari bulan ke bulan, dari tahun 2019 hingga ke tahun 2023, HUT RI ke-78, pun berlalu, namun kemelut di organisasi Pemuda Panca Marga (PPM) tidak kunjung tuntas, wahai putera puteri pejuang LVRI, mari kita lanjutkan perjuangan kakek dan orang tua kita sebab adanya ayahandaku yang terhormat, diduga masih terpengaruh oleh oligarki politik dan ekonomi.
“Kami putera pejuang LVRI, mulai bergabung di PPM Jakarta, sebelumnya anggota PPM Pekan Baru, Riau, mutasi ke Padang Sumbar. LVRI di kota kelahiran memberi pendidikan dan pelatihan kepada putera puteri pejuang dalam bentuk keterampilan, seperti bongkar pasang mesin kenderaan, belajar bahasa inggris dan lain sebagainya, ” ungkap Risman mantan Pjbt Pemda DKI Jakarta.
Yang menarik, katanya putera puteri pejuang LVRI diberi pelatihan bela negara, menyandang senjata latihan berganda dengan peluru tajam. Pelatihan Suskalak A dan Suskalak B dan Suskapin, pelatihan bersabung nyawa diikuti di Pematang Siantar Sumut, selama 6 bulan.
Pertanyaan anggota PPM yang betul betul anak biologis pejuang veteran maupun ayahandanya yang sudah terpatri sebagai pejuang tentu tidak mau organisasi PPM dan LVRI pecah belah. Mereka dilatih oleh ayahandanya, berperang, saling ” Saiyo Satido ”
Kami masuk Jakarta 1990 dibantu oleh ketua umum DPP LVRI alm Achand Taher, didorong menjadi pegawai PEMDA DKI Jakarta, sebab diakui putera pejuang LVRI adanya Skep LVRI yang ditandatangani oleh alm Jenderal TNI SOEDOMO, semuanya lancar hingga bisa mengikuti pendidikan di STIA LAN kampus Jakarta idola ASN masa dulu dan sekarang.
Bergabung dengan PPM DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Mas Harianto Badjoeri dilanjut oleh alm H Lulung Abraham Linggano, dan terasa PPM di Jakarta terlihat kekompakkan sehingga kami membentuk DPC PPM kabupaten Pulau Seribu.
Keaktifan PPM yang dulu dan kini sangat jauh bedanya, seperti yang terjadi sejak Munaslub PPM di hotel IBIS Jakarta Timur Desember 2019 silam, terjadi sengketa pengkaderan dan ayahanda dan anak anaknya terpecah menjadi kelompok, kelompok yang merugi kepada PPM sehingga PPM cenderung lumpuh dan ” Walking without destination” sampai sekarang.
Mengutif, ungkapan senioritas PPM Bung Tigor saya terenyuh dan sedih sebab saya disebut sukses hingga menjadi PNS DKI Jakarta dan masuk kampus STIA LAN kampus Jakarta sebab adanya SKEP LVRI sebagai tiket kemana mana ?
Ungkapan Bung Tigor, berbunyi, ” Coba Anak Cucu Veteran RI” merenung sejenak mengapa dan ada apa sebenarnya PPM tega tega – nya dipecah belah oleh oknum oknum DPP.LVRI.
” Saya terima telpon dari Kader pimpinan PPM Sulsel, baru haru ini, ybs gelarnya S3, curhat sambil menangis waktu dia ziarah ke makam ortuanya di makam pahlawan bagaimana nasib PPM ? Saya jadi teringat kembali, tragedi Munaslub PPM Tahun 2019 yang berbau Cendana tampaknya ditolak oleh Syaiful Sulun ketua DPP.LVRI masa lalu,” ujar Bung Tigor sedih.
Pasalnya sebagai berikut, kata Tigor :
Kesatu, Pada waktu Sdr Berto Caketum PPM Munaslub tahun.2019 tidak memenuhi syarat karena tidak punya skep.Veteran maupun NPV sempat ditolak oleh Sekjen LVRI Marsma TNI Purn FX. Soejitno;
Kedua, Saya dan Lingga Saputra ditugaskan oleh ketua DPP LVRI, merekrut calon lainnya; dan kemudian kami sepakat bersama Lingga Saputra untuk minta agar mbak Titik Soeharto bersedia sebagai caketum PPM rupanya mbak Titik sangat siap bila DPP.LVRI berkenan, bahkan mbak Titik pesan seragam PDH PPM;
Ketiga, kami berdua menyampaikan hal kesiapan mbak Titik sebagai caketum PPM kepada Syaiful Sulun dan FX Soejitno di lt 11 gedung LVRI Balai Sarbini Semanggi Jakarta pusat;
Keempat, Namun kami berdua sangat terperanjat jawaban Syaiful Sulun diluar dugaan sambil berdiri tolak pinggang sambil marah dengan berkata “Tidak ada urusan dengan cendana” kami berdua kaget waktu itu Syaiful Sulun mau saya bentak,Saya urungkan karena diduga syaiful sulun mengindap penyakit jantung;
Kelima,, Kami tim kader PPM waktu itu sangat menolak Berto, tapi rupanya dipaksakan juga Munaslub PPM tahun.2019 oleh Soejitno dan harus dilaksanakan dengan caketum PPM tunggal yaitu Sdr Berto. Kami dipaksa untuk duduk dalam jabatan hasil munaslub PPM oleh tim formatur.
Namun, kami tolak tidak sudi ada ketum PPM Non Ancuvet, kami tidak gila jabatan di PPM
Tragedi PPM diduga dipecah belah oleh oknum DPP.LVRI masa lalu, sikit-sikit kami ungkap sebagai bahan diskusi kelak dengan Stakeholder.
Pertanyaan mengapa sudah ganti pimpinan LVRI hasil kongres th.2022 belum juga ada keputusan proses pembenahan PPM. Hasil penyelidikan ternyata antek pemecah belah PPM masih bercokol di tubuh DPP.LVRI.
“Kongres LVRI, dan mengapa pula Waketum DPP.LVRI terpengaruh dan mengatakan, ” Kami harus menghargai keputusan Munaslub PPM dari Ketua Umum LVRI masa lampau, ” dikutif dari Danmen Yudha Putra PPM Riau Samsul ketika berjumpa dengan waketum DPP.LVRI baru baru ini, ” demikian bung Tigor.(Andi