Dewan Pembina dan Ketua Umum DPP SAS dan Wagub Sumbar. foto/Ist.
*SAS Bangkit, Jaya dan Bersatu*
Jakarta – Dewan Pimpinan Pusat Sulit Air Sepakat (DPP SAS) kembali menggelar ritual Halal Bihalal sebagai ajang silaturahmi bagi warga Sulit Air di Perantauan.
Perhelatan akbar yang dilaksanakan pada Tanggal 17 Juni di Bumi Perkemahan Ragunan Jakarta Selatan ini menjadi agenda yang tidak bisa dianggap ‘Biasa-biasa saja’ mengingat semarak dan keriuhannya yang melebihi ekspektasi dan ditunggu-tunggu banyak orang.
Selain karena rentang waktu kerja Tim Panitia yang dikomandani oleh Ir. Anrizal ini relatif singkat, antusias warga berikut kontribusinya ikut pula menjadi faktor pendorong suksesnya acara ini.
Selain dihadiri oleh DPC di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, Lampung dan sebagainya, pada kesempatan ini juga melantik DPC *C7*(Cileungsi, Citeurep, Cikeas, Cibinong, Cibubur, Cilangkap, Cibarusah) yang belum lama terbentuk.
Halal Bihalal kedua yang diadakan oleh DPP SAS periode 2021-2025 ini diawali dengan *Focus Group Discussion* dengan tamu undangan yakni Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sumatera Barat (Sumbar) yang terdiri dari Pimpinan DPRD, Pimpinan Kepolisian Pimpinan Kejaksaan dan Pimpinan Satuan Teritorial TNI di daerah.
Acara yang berlangsung di bawah cuaca sejuk itu dihadiri oleh tidak kurang dari tiga ribu orang pengunjung yang datang dari berbagai daerah juga disuguhi pagelaran seni dan menyanyikan beberapa lagu Mars dalam rangka menyambut kehadiran para undangan.
Dalam sambutannya, Ketua Presidium DPP SAS, DR Happy Bone Zulkarnain mengapresiasi kerja keras panitia seraya menegaskan dan menekankan kembali pentingnya menjaga dan merawat silaturahmi antar warga masyarakat Sulit Air.
Hal serupa juga disampaikan oleh sesepuh SAS, Prof. Yurnalis Udin serta Yarlis Bachtiar.
Selain itu, kedua Dewan Pembina ini juga menghimbau untuk berkontribusi pada pembangunan dan kemajuan Nagari Sulit Air.
Pada kesempatan berikutnya, Wakil Gubernur Sumatera Barat Dr. Ir. Audy Joinaldy, S.Pt., M.Sc., M.M., IPM, ASEAN.Eng. gelar Datuak Rajo Pasisia Alam yang mewakili Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi, Ansharullah, S.P. gelar Datuak Marajo yang tidak sempat hadir karena padatnya agenda, tidak henti-hentinya menyuarakan kekaguman dan apresiasi yang tinggi atas soliditas dan kekompakan masyarakat Sulit Air.
Pada kehadirannya yang kedua kali dalam acara Halal Bihalal SAS ini, sosok tampan yang digandrungi oleh hadirin ini juga mengatakan bahwa Nagari Sulit Air dan masyarakatnya sangat layak menjadi cerminan bagi wilayah lain di Sumatra Barat.
Pada kesempatan yang sama, Senator Dr. H. Alirman Sori, S.H., M.Hum., M.M. juga menyampaikan hal serupa.
Permainan KIM
Sebelum puncak acara dimulai, yakni Permainan KIM dengan berbagai hadiah menarik, di salah satu hamparan rumput di antara jejeran pedagang kuliner, beberapa orang nampak asyik berdiskusi sambil menikmati jajanan ala Sulit Air.
Salah seorang di antara mereka yang nampaknya paling senior berkata, bahwa silang sengkarut yang sedang terjadi di tubuh SAS ini sebenarnya tidak akan pernah terjadi manakala prinsip “Musyawarah Mufakat” yang menjadi salah satu pedoman masyarakat Minangkabau dipegang teguh.
Selain itu, yang tidak kalah penting adalah, melihat dan menilai masalah ini harus utuh, jangan secara ‘Sepotong-sepotong’.
_”Persoalan ini bermula dari pengingkaran yang dilakukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab dan disambut oleh mereka yang melihatnya secara sepotong-sepotong_ katanya.
_”Andai saja perjanjian yang telah disepakati di Kediaman Ketua Dewan Pembina (OSO) ingin dibatalkan, seharusnya diadakan kembali pertemuan (Musyawarah) untuk membatalkan/menolak kesepakatan yang telah ditandatangani dan disaksikan oleh khalayak umum tersebut “_ lanjutnya.
_”Bukan berkoar-koar dengan pongah sambil berkata, ‘Emangnya OSO itu siapa?”_
_”Mengingkari kesepakatan/perjanjian yang didukung oleh beberapa alat bukti itu juga berdampak hukum, jangan dianggap sepele!”_
_”Lebih jauh dari itu, mengatur dan mengendalikan DPC itu termasuk pelanggaran atas AD/ART SAS. Setiap DPC itu punya otonomi yang tidak boleh diubek-ubek. Hall ini tidak hanya sekedar memaksakan kehendak tapi termasuk melakukan intervensi!”_
Diskusi pun berakhir setelah lantunan musik pertanda permainan KIM dimulai.
●●●
Orang bijak berkata ; _*”Apabila terjadi perbedaan pendapat hingga perdebatan yang tak berujung pangkal. Putuskan Egonya, bukan Silaturahmi nya!”*_
(Tim DPP SAS)
🌹🌺🌸