Mahasiswa depan Bale kota. PFi
MAHASISWA UNJUK RASA DI TASIK
Tasik, Warta Pena Satu – Himpunan Mahasiswa (HM)
Tasikmalaya menggelar aksi unjuk rasa sebagai bentuk evaluasi 100 hari kerja walikota Viman Alfarizi dan wakil walikota Diky Indra Cahyadi.
Unjuk rasa mahasiswa yang tergabung di organisasi HM Tasikmskaya meramaikan tempat unjul rasa di depan Bale kota Tasikmalaya, Jawa Barat; Rabu (21/5).
Unjuk rasa yang digelar mahasiswa sebagai bentuk kritik evaluasi terhadap 100 hari kerja pejabat Pemda di kota Santri itu, berlangsung dalam siraman hujan rabu petang.
Aksi yang digelar siang hari itu berlangsung di tengah hujan deras dan mendapat pengawa lan ketat dari aparat Polres Tasikmalaya dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) setempat.
Massa aksi menyuarakan kritik melalui orasi dan membentang kan berbagai poster bertuliskan kecaman terhadap kinerja pemerintahan kota Tasikmalaya.
Koordinator lapangan aksi, Ahmad Riza Hidayat, menyatakan bahwa HM menilai pemerintahan Viman-Diky belum menunjukkan capaian yang signifikan selama 100 hari masa kerja mereka.
“Kami dari HM Tasikmalaya turun ke jalan untuk mengevaluasi dan memberikan catatan kritis terhadap kinerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota. Janji-janji politik belum terlihat direalisasikan,” ujar Ahmad Riza kepada wartawan.
Sebagai bentuk simbolik, HM memberikan “rapor merah” kepada Wali Kota Viman sebagai tanda kekecewaan atas kinerja yang dinilai belum memenuhi harapan publik.
“Rapor merah ini adalah bentuk penilaian kami. Dalam 100 hari kerja, masyarakat belum merasakan perubahan berarti. Ini adalah peringatan bagi Wali Kota agar lebih responsif dan bertanggung jawab,” tegasnya.
Dalam aksi tersebut, Wali Kota Viman tidak hadir menemui massa. Perwakilan pemerintah yang turun adalah Wakil Wali Kota Diky, Sekretaris Daerah, dan sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Ketidakhadiran Wali Kota pun disorot oleh HM sebagai indikasi kurangnya komitmen terhadap aspirasi masyarakat.
“Ketidakhadiran Wali Kota memperkuat kesan bahwa beliau tidak serius menanggapi aspirasi publik. Ini sangat disayangkan,” tambah Ahmad Riza.
Turut hadir dalam aksi tersebut anggota DPRD Tasikmalaya, yakni Thahya Wandawa dari Komisi II dan Dian Kuswardianto dari Komisi IV, yang menyatakan dukungannya terhadap ruang kritik dan evaluasi dari masyarakat.
HM menuntut agar pemerintahan Viman-Diky lebih terbuka, memperbaiki tata kelola, serta mempercepat realisasi program-program prioritas yang dijanjikan kepada warga. Andi.