Ciamis – Pemerintah Daerah kabupaten Ciamis Jawa Barat, menggelar rapat koordinasi dengan jajaran dan instansi terkait pasca vaksinasi covid-19 tahap keempat.
Pelaksanaan akselerasi vaksinasi covid-19 sudah dilaksanakan mulai dari tahap pertama hingga tahap keempat kepada para tenaga Medis, TNI – Polri, dan warga dalam upaya memberikan pelayan publik terbaik.
Bupati Dr H Herdiat Sunarya mengatakan, pelaksanaan akselerasi covid-19 yang diberikan kepada tenaga Medis, TNI- Polri sudah mencapai sekitar 5.000 an di kabupaten Ciamis, ujarnya.
Rapat koordinasi bersama seluruh Camat, OPD, Satgas Covid-19, se-Kabupaten Ciamis secara virtual, berpusat dari Aula Adipati Kusumadiningrat Setda Ciamis, hari Rabu, (31/3)
“Alhamdulillah Respon dari masyarakat sangat baik, bersemangat dan antusias, bahkan ada yang sampai mengirim pesan karena ingin vaksinnya didahulukan,” ujar Bupati puas.
Kendati demikian, Pemkab Ciamis menyarankan, meskipun sebagian kita sudah melaksanakan vaksinasi covid-19, jangan sampai merasa sudah aman atau kebal.
“Kita harus tetap selalu mempedomani dan melaksanakan Protokol Kesehatan (Prokes), yaitu selalu mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak disebut Tiga Em (3 M), ” kata bupati.
Menurutnya, Hal ini yang paling terpenting karena vaksin tersebut setidaknya hanya mengurangi resiko atau menambah pembentu kan daya tahan tubuh saja.
Lanjut Bupati, yang menjadi kendala dalam upaya aplikasi Vaksin dan memutus rantai covid -19, terbatas tenaga medis (Vaksinator) dan vaksin itu sendiri.
Oleh karena itu, ” Kita akan melakukan pelatihan untuk tenaga vaksinator dan mengajukan lagi ” Droping vaksin ” kepada pemerintah pusat, ” ungkap Bupati Herdiat serius.
Sementara untuk evaluasi penerapan PPKM mikro, kata Bupati terjadi kenaikannya. Pertama, kedisiplinan masyarakat sekitar 20 persen kini meningkat agaknya mencapai 70 persen dengan menerapkan protokol kesehatan, ujarnya.
” Akan tetapi, tuturnya memasuki pemberlakukan PPKM tahap kedua sampai keempat nampaknya ada penurunan, sehingga kita harus terus semakin ekstra dalam mensosialisasikan, 3M dengan mengajak, menghim bau seluruh masyarakat untuk tetap menerapkan Prokes, ” jelas bupati.
“Sekalipun trackingnya terus menaik, akan tetapi itu adalah bukti bahwa kita memang terus melaksanakan tracking dan test PCR secara masif,” jelasnya.
.
Hal tersebut, tidak apa-apa, ” Kita sekarang berada di zona orange (kategori sedang), apapun hasilnya kita harus tetap terus melakukan tracking, agar kita mengetahui pergerakan penyebaran covid -19.
agar masyarakat mengetahui dan semakin berhati-hati,” ujar Bupati.
Akan tetapi yang menjadi prestasi membanggakan adalah kinerja dari para medis, dimana tracking dan test PCR sudah mencapai 3% dari jumlah penduduk kabupaten Ciamis diduga berjumlah sekitar 3.063.249 jiwa.
WHO
“Bahkan sudah melampaui dari batas standar yang ditetapkan oleh WHO, yaitu Badan Kesehatan Dunia (World Health Organisation) adalah satu persen dari jumlah penduduk, bahkan kita sudah melakukan tes lebih dari 3% dari jumlah penduduk kita,” urainya.
Pemda kabupaten Ciamis akan terus melakukan akselerasi dalam mensukseskan vaksinasi maupun sosialisasi secara terus menerus secara terpadu bersama dan melibatkan lintas sektor, tutur Bupati lagi.
Bupati Ciamis mengatakan terkait pelaksanaan ibadah bulan suci Ramadhan bulan April di tahun 2021 ini tetap seperti yang dilaksanakan tahun kemarin
(2020)
“Untuk shalat tarawih, Masyarakat dapat melakukannya dengan tidak terpusat seperti di mesjid Jami, akan tetapi dengan cara tersebar di RT/ RW atau di mesjid setempat dengan tetap menerapkan prokes agar menghindari kerumunan,” tambahnya.
Sementara, untuk pelaksanaan mudik, Bupati menyarankan agar mengikuti arahan pemerintah pusat, dan tidak memaksakannya.
” Pemudik yang datang masuk ke Ciamis wajib menunjukan hasil swab tes tetapi nampaknya akan ada denda bagi pemudik, ” jelas Bupati Herdiat Sunarya, kepada Wartawan di Ciamis.