Titiek Soeharto dengan ketua umum Pro pas. Foto /Ist.
PROPAS LIRIK TITIEK, DAMPINGI PRQBOWO SEBAGAI IBU NEGARA
Jakarta, Seputar Infonesia – Mantan ketua DPD Gerakan Masyarakat Peduli Indonesia DKI Jakarta, Adi Pranata Surya, kini pimpin Pro Prabowo Subianto Propas, mengungkapkan lirikannya terhadap Titiek Soeharto agaknya layak menjadi ibu negara, mendampingi Prabowo Subianto Presiden RI-VIII
Adi yang kini ketua umum bergabung dengan Komunitas Pro-Prabowo Subianto (Propas) mengatakan dalam rilisnya kepada media nasional di Jakarta, Kamis (17/4)
Titiek Soeharto ulangnya, layak menjadi ibu negara mendampingi Prabowo Subianto yang kini menunggu pelantikan sebagai Presiden RI VIII, masa bakti periode 2024-2029, ujar ketua Propas itu yakin.
Menurutnya, hampir 26 tahun lamanya Ibu Titiek Soeharto tidak tampil dan mengudara, akhirnya akan kembali menginjakan kaki ke Istana Negara Republik Indonesia.
” Saya sangat senang sekali atas terpilihnya Prabowo Gibran menjadi Presiden dan wakil Presiden Republik Indonesia 2024-2029, ” ujarnya gembira..
“Ibu Titiek Soeharto, anak Idiologi alm Presiden II itu, nampaknya mengembalikan kejayaan masa – masa kejayaan Presiden Soeharto sebagai bapak Pembangun Indonesia, agar rakyat Indonesia tdk ada lagi yg kelaparan, ” ujar Adi PS.
Kita tahu bahwa Pak Soeharto pernah berjaya mensejahterakan bangsa Indonesia lewat swasembada pangan pada era tahun 1984.
Program dan kebijakan yang diberlakukan pada pemerintah Presiden Soeharto tersebut berhasil membawa Indonesia mencapai swasembada pangan pada tahun 1984.
Indonesia selanjutnya mampu menjadi negara pengekspor pangan setelah sebelumnya mengandalkan impor.
“Atas keberhasilan Indonesia menjadi negara swasembada pangan dan pada tahun 1985 Presiden Soeharto diundang Direktur Jendral Food an Agriculture organizatiom ( FAO ) Edwar Sacuma untuk hadir dalam Forum Dunia pada tanggal 14 November 1985 di Roma, Italia,” urai Adi PS.
Pada agenda yang sama di Roma, Italia Presiden Soeharto atas nama Rakyat Indonesia menyerahkan bantuan berupa 100.000 ton padi kepada korban kelaparan di sejumlah negara Afrika.
Bantuan tersebut merupakan sumbangan dari kaum Petani Indonesia sekaligus menegaskan bahwa negara -negara yang sedang membangun dapat meningkatkan kemampuan sendiri, kata Adi Pranata Surya menutup. Rian