Wartawan wisata di waduk brigif. Pfi.
SEGI TIGA EMAS, SEKTOR WISATA, TRANSPORTASI DAN PASAR TIMBUL DI JAKARTA
Jakarta, Media – Program segi tiga emas yang dirancang oleh Yayasan Guru Tahoe, Sekolah Raja untuk mendukung program pemda DKI Jakarta di sektor wisata, transportasi rakyat dan pasar timbul di selatan wilayah kecamatan Jagakara Jakarta Selatan.
Waduk Brigif yang selama ini tujuan wisata yang terpendam, terkuak setelah dikunjungi oleh wartawan wisata nasional. Lokasi waduk tampaknya dijadikan objek wisata olah raga keluarga oleh warga yang datang dari berbagai tempat di Jabodetabek.
Warga yang berkunjung ke waduk brigif, selain ber olah raga, ber cengkrama sambil menikmati indah lingkungan ciptaan Yang Maha Kuasa di lingkungan waduk sehingga pengunjung, tersiram sinar matahari pagi, timbul ceriah dan gembira, meredam stress.
Terkait Dinas Sumber Daya Air (SDA) . Waduk Brigif tampaknya perlu dilestarikan untuk tujuan wisata dan tempat olah raga dayung yang sangat mungkin untuk Lomba Dayung yang seringkali diselenggarakan oleh Dispora memakai tempat di Situ universitas indonesia wilayah kota Depok.
Dinas SDA Provinsi DKI Jakarta pernah mentargetkan pengelolaan Waduk Brigif oleh Pasar Timbul sejak awal dibangun. Keberadaan waduk tersebut dalam upaya mendukung kebutuhan warga dalam kunjungan wisata.
Di bidang kebutuhan harian, baik transportasi dan berbelanja ke pasar timbul membutuhkan sarana transportasi yang sudah ada tetapi tidak ada lahan pakir sehingga angkot dan jaklingko pakir pengendapan yang terjadi setiap pagi di lintas jalan Pasar Timbul Jagakarsa Jakarta Selatan.
Oleh sebab itu, Yayasan GTSR melirik lahan di tetangga pasar timbul jalan Kahfi 1 No 84 Jagakarsa Jakarta Selatan yang pernah diusulkan ke Dinas Perhubungan untuk pakir angkot reguler dan Jaklingko, tertunda sebab covid-19 merebak saat itu.
Selain ada pasar timbul tempat ber belanja warga yang mau ke objek wisata waduk brigif untuk olah raga dan bercengkerama dengan keluarga dan pertemuan alumni, semua sudah ok.