Pewartanasional.com – Jakarta || Sidang Tahunan Ekonomi Umat 2025 yang digelar Komisi Ekonomi Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat di Hotel Sultan, Jakarta, pada 8–10 Agustus 2025, menyoroti peluncuran Koperasi Merah Putih sebagai program strategis penggerak ekonomi rakyat di desa.
Koperasi Merah Putih, yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto pada 12 Juli 2025, menargetkan pembentukan 80.000 koperasi di 80.000 desa dengan konsep satu desa, satu koperasi. Program ini meliputi tujuh bidang usaha: apotek, klinik, simpan pinjam, sembako, penampungan hasil petani, layanan logistik, dan kantor koperasi.
Pemerintah akan mengucurkan dana Rp3 miliar untuk setiap koperasi, dengan dukungan permodalan dari sektor perbankan. “Negara hadir untuk memperkuat ekonomi rakyat. Koperasi adalah amanah konstitusi UUD 1945 Pasal 33 ayat 1,” ujar Dr. Feri Yuliyanto, Ketua Satgas Koperasi Merah Putih yang juga Wakil Menteri Koperasi.
Ketua MUI Bidang Ekonomi Umat, Dr. Lukmanul Hakim, mengingatkan agar ruang lingkup koperasi tidak terlalu dibatasi agar tidak menghambat kesuksesan. Ia juga menekankan pentingnya pendampingan agar koperasi tidak hanya manis di awal tetapi gagal di kemudian hari.
Moderator diskusi, Buya Fikri Bareno, menilai keterlibatan langsung Presiden serta dukungan lintas kementerian menjadi faktor kunci keberhasilan program ini.
Sidang tahunan yang dihadiri MUI provinsi se-Indonesia dan ormas Islam tingkat pusat ini mengusung tema “Kedaulatan Pangan dan Energi untuk Pemberdayaan Ekonomi Umat”. Forum ini juga merumuskan rekomendasi strategis bagi pemerintah terkait ketahanan pangan, energi, dan penguatan ekonomi berbasis umat.
Acara ditutup dengan pemberian penghargaan kepada Wakil Menteri Koperasi Bapak Dr. Feri Yuliyanto sebagai Tokoh Penggerak Ekonomi Umat. (BFB)
